SOLOPOS.COM - Guru SMP Negeri 1 Kartasura, Sukoharjo, memasang lampion Corona yang dibuat dari botol bekas air mineral di halaman sekolah setempat, Senin (22/2/2021). (Solopos/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Cara unik dilakukan puluhan guru SMPN 1 Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional sekaligus sosialisasi virus Corona.

Salah satunya seperti yang dikerjakan pada Senin (22/2/2021) pagi. Para tenaga pendidik ini menyulap sampah botol plastik bekas air mineral menjadi lampion Corona. Hasil kreasi penuh warna warni ini pun menghiasi halaman sekolah tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Guru SMP Negeri 1 Kartasura, Endah Mustaqimah, mengatakan dinamakan lampion Corona karena dari segi bentuknya mirip dengan virus corona yang menyerupai mahkota. "Kami membuat lampion Corona dengan menggunakan botol bekas air mineral. Jadi mengolah sampah menjadi hiasan yang menarik," katanya kepada Solopos.com, Senin.

Baca Juga: Diam-Diam Rudy Mantan Wali Kota Solo Sudah Punya Penerus, Ini Sosoknya

Proses pembuatan lampion dari sampah plastik itu, lanjut guru SMPN 1 Kartasura itu, tidaknya sulit. Cukup mengumpulkan 12 botol bekas air mineral. Lantas masing-masing botol tersebut digunting pada bagian bawah menjadi lima bagian.

Selanjutnya hasil guntingan botol satu dengan lainnya disatukan hingga membentuk lampion Corona. Baru kemudian, lampion-lampion tersebut diberi sentuhan cat warna warni sehingga lebih terlihat menarik. "Tidak sulit kok hanya cukup mengumpulkan 12 botol bekas air mineral lalu dibuat dan dicat warna warni. Jadi deh lampion coronanya," katanya.

Proses pembuatan lampion Corona ini pun dilakukan para guru tersebut dengan gembira. Mereka bernyanyi lagu yang kini tengah hits berjudul Terpesona. Tak hanya itu mereka juga bernyanyi lagu tentang virus Corona yang berbahaya dan mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. "Harus bergembira seperti ini agar imun tetap terjaga dan tubuh sehat jauh dari Corona," timpal guru lain, Susi Handayani.

Baca Juga: Banjir, Perjalanan KA Jarak Jauh Dari dan Ke Jakarta Lewat Solo Batal

Pembelajaran Jarak Jauh

Kepala SMP Negeri 1 Kartasura Viveri Wuryandari mengatakan terus mengembangkan kreativitas guru dan siswa selama pandemi Covid-19 termasuk mengolah sampah plastik menjadi barang berguna. Ratusan hasil kreasi dipamerkan di lingkungan sekolah.

Kegiatan digelar sebagai bentuk mengisi waktu selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online akibat pandemi virus corona sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.

"Penerapan PJJ akibat pandemi virus corona berjalan sangat lama dan mempengaruhi kondisi guru dan siswa. Ruang gerak menjadi terbatas hanya dilakukan di dalam rumah. Karena itu kami berinovasi agar pembelajaran tetap berjalan secara online namun kreativitas tetap terjaga dengan mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga: Terdampak Tol Solo-Jogja, Pemilik Lahan di Ngasem Karanganyar Dapat Rp16,2 Miliar

Saat ini berbagai hasil kreativitas guru dan siswa bisa dilihat di lingkungan SMPN 1 Kartasura. Barang bekas berupa botol air mineral dibuat pot tanaman hias, lampion, dan lainnya. Penggunaan barang bekas tersebut sengaja dilakukan sebagai bagian dari pemanfaatan sampah di SMPN 1 Kartasura.

Di sekitar lingkungan sekolah cukup banyak tersedia barang bekas seperti botol air mineral. Selain itu juga dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.

"Guru dan karyawan SMPN 1 Kartasura peduli sampah. Sebab sampah ini kalau dibiarkan akan menganggu lingkungan dan kami ubah menjadi karya indah. Kegiatan sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh 21 Februari," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya