SOLOPOS.COM - Ilustrasi buah durian (JIBI/Solopos/Dok.)

Guru SD di Wonogiri lakukan pembibitan durian.

Solopos.com, WONOGIRI—Seorang guru SD di Ploso Kulon, Kedung Gupit, Sidoharjo, Wonogiri, Tijar Putri Agustina, disela-sela kegiatannya memilih membibitkan pohon durian. Hingga kini sudah ada 30.000 bibit durian yang siap untuk disambung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi ini berawal dari keprihatinan Tijar melihat para penjual durian yang membuang biji durian di sekitar rumahnya. Perempuan berusia 28 tahun ini memilih memungut biji durian yang dibuang oleh penjual durian.

“Ambil biji durian kadang siang hari namun kalau malu ya setelah subuh,” ujar Titis sambil sedikit tersenyum saat ditemui Solopos.com, Senin (26/3/2018). (baca juga: Ribuan Orang Berebut 19 Gunungan Durian di Magelang

Tijar menyesalkan bahwa sebenarnya Wonogiri mempunyai potensi untuk menghasilkan ribuan durian khas wonogiri. Namun sangat jarang durian yang berasal dari Wonogiri. Sedangkan bibit durian yang berasal di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta banyak yang berasal dari Wonogiri.

“Saya juga ingin menyukseskan panca program Bupati Wonogiri, makmur petanine, kan bertani tidak harus padi, tanaman buah juga petani,” ujar Titis.

Biji durian yang diambil dari penjual durian dicuci dengan air hangat agar bersih dari buah durian. Setelah itu biji ditanam dalam media polybag.

Setelah lima bulan, biji durian yang ditanam akan tumbuh batang yang akan sebagai batang bawah dengan cara penanaman sambung dini. Batang atas diambil dari batang pohon durian jenis montong milik ayah Tijar. Menurutnya, durian jenis montongakan lebih bagus apabila pohonnya disambung dengan pohon durian jenis lain.

Dalam proses penyambungan antara batang bawah pohon durian dengan batang atas jenis montongmemerlukan proses waktu satu bulan. Dalam proses penyambungan tersebut dilakukan dengan isolasi dan ditutup dengan plastik untuk melindungi dari air hujan yang mengandung garam dan mengurangi penguapan.

Durian montong yang disambung akan lebih cepat berbuah. Dalam waktu tiga sampai empat tahun sudah dapat berbuah namun apabila melalui proses pembibitan biasa memakan waktu hingga delapan tahun. Menurut Tijar, usaha pembibitan sebuah hal yang menjanjikan karena modal yang dikeluarkan hanya sedikit.

“Modal hanya polybag, tanahnya nyari, pupuk ambil dari tetangga,” ujar Tijar.

Harga satu bibit durian yang Tijar kembangkan Rp25.000. Kedepanya, ia hendak mengurus mengenai perizinan mengenai pembibitan yang ia lakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya