Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan mencatat ekspor makanan olahan meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan data kementerian itu ekspor makanan olahan selama Januari–April 2020 tercatat US$1,32 miliar atau setara Rp18,7 triliun. Jumlah tersebut naik 7,9 persen dibandingkan nilai ekspor makanan olahan pada periode yang sama tahun lalu.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pihaknya terus mencari terobosan baru untuk memacu gairah ekspor makanan olahan di tengah pandemi Covid-19.
Dijaga Ribuan Polisi dan TNI, Sidang Sengketa PSHT di Madiun Steril dari Pengunjung
Produk-produk Indonesia dinilai masih memiliki peluang peningkatan ekspor. Hal ini khususnya untuk memasuki pasar baru di negara lain yang belum bisa memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
“Makanan olahan masih berpeluang besar di pasar global. Kami akan terus mencari terobosan baru untuk meningkatkan ekspor makanan olahan dan diharapkan dapat mendorong kinerja ekspor nonmigas,” ujar Agus seperti dikutip Bisnis.com dari keterangan resmi, Kamis (18/6/2020).
Salah satu upaya peningkatan kinerja ini mencakup pendekatan aktif kepada para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang ekspor produk makanan olahan dengan maksimal.
UMKM Mau Selamat saat Pandemi Covid-19? Gabung Marketplace Digital!
Pertemuan Virtual dengan Pelaku Ekspor
Salah satunya melalui pertemuan virtual dengan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. dari kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (17/6/2020).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan Muhri menjelaskan melalui pertemuan virtual ini, Kementerian Perdagangan bisa mendapatkan banyak informasi dari eksportir. Informasi yang dimaksud termasuk mengenai hambatan yang dialami dunia usaha dalam memperluas ekspor.
“Dengan informasi yang didapatkan secara langsung dari para eksportir, kami bisa mendalami hambatan-hambatan yang dihadapi di lapangan. Lalu menjadikannya sebagai dasar penyusunan kebijakan dan pengelolaan informasi pasar untuk melayani pelaku usaha di meja bantuan ekspor di Kementerian Perdagangan,” kata Kasan.
Petani Sragen Rela Bayar Lebih Mahal Demi Dapatkan Pupuk Bersubsidi
Dalam pertemuan tersebut, dia menyampaikan para perwakilan perdagangan di luar negeri, yaitu Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), siap membantu para pelaku usaha.
Mereka akan mendukung pelaku usaha meningkatkan kinerja ekspor nasional. Caranya, antara lain dengan mencarikan buyer atau pembeli dan distributor di negara bersangkutan. Mereka juga siap membantu branding merek lokal yang sudah mengglobal.
Para perwakilan perdagangan juga harus mengetahui produk yang dibawa para distributor sehingga dapat disesuaikan dengan pasar ekspor berdasarkan permintaan dan pemetaan pasar.