SOLOPOS.COM - Kompleks taman desa dan fasilitas olahraga di Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jumat (28/1/2022). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Pemerintah Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Klaten, menyulap tempat pembuangan sampah atau TPS liar yang berada di samping kantor desa setempat menjadi fasilitas olahraga dan taman sejak 2021. Hal itu sekaligus ditujukan mengubah wajah desa agar menjadi lebih kekinian.

Kepala Desa (Kades) Pondok, Kecamatan Karanganom, Budi Utama, kepada Solopos.com, Jumat (28/1/2022), mengatakan pembangunan kawasan taman sekaligus fasilitas olahraga di lahan tanah kas desa seluas kurang lebih 5.000 meter persegi itu menjadi bagian penataan wajah desa di Pondok.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Lahan yang kami bangun taman dan fasilitas olahraga berupa lapangan bola voli itu dulunya tak terawat. Lokasinya kan berada di sebelah kantor desa. Tempat itu sering dibuangi sampah. Agar wajah desa bisa berubah, lahan itu kami ubah. Anggaran total yang dibutuhkan waktu itu senilai Rp400 juta,” kata Budi Utama.

Baca Juga: Bak Benteng Kolonial, Ternyata Begini Sejarah Kantor Desa Pondok Klaten

Ekspedisi Mudik 2024

Budi Utama mengatakan keberadaan lapangan voli dan taman di desanya mampu menarik perhatian warga di Karanganom dan sekitarnya. Lokasi taman dan fasilitas olahraga bersebelahan dengan kantor desa yang berada di pinggir Jalan Klaten-Ponggok.

“Lokasinya sangat strategis. Kebetulan di desa kami memang banyak yang jago bermain bola voli. Saat ada pertandingan bola voli [pertandingan persahabatan], lokasi itu menjadi ramai. Lebih dari 100 orang pasti nongkrong di situ. Makanya, ke depan kami akan membangun kafe juga di sana [pemberdayaan kawula muda di Pondok],” katanya.

Budi Utama mengatakan kebutuhan membangun kafe di kompleks taman dan fasilitas olahraga itu diperlukan anggaran senilai Rp160 juta. Diharapkan, pembangunan kafe bisa dimulai di tahun 2022.

Baca Juga: Unik! Kantor Desa Kranggan Klaten Dilengkapi Tampilan Besalen

“Kantor desa juga sudah kami renovasi. Modelnya memang sangat cocok difungsikan sebagai toko atau bank. Ini kami sengaja. Sewaktu-waktu perekonomian kami meningkat, bisa saja kantor desa kami sewakan [menjadi unit Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)]. Kantor desa bisa dipindah di belakangnya atau di tempat lain. Jika itu untuk pemberdayaan warga, kami akan melakukannya,” katanya.

Budi Utama mengatakan di Desa Pondok, Kecamatan Karanganom terdiri dari 3.000-an penduduk. Jumlah itu tersebar di 18 RT/9 RW. Dana desa yang dikelola Pemdes Pondok senilai Rp780 juta. Sedangkan, alokasi dana desa (ADD) senilai Rp300 juta.

“Saya berniat membenahi [desa]. Biar tidak gitu-gitu saja [tidak berkembang], perlu diubah wajahnya. Di kadus I ada taman dan fasilitas olahraga. Di Kadus II akan ada embung dan wisata air. Semoga, Desa Pondok ke depan dapat maju terus,” katanya.

Baca Juga: Unik! Di Desa Jonggrangan Klaten Ada Puluhan Orang Kembar

Kepala Dinas Kebudayaaan Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Klaten, Sri Nugroho, mendorong setiap desa di Kabupaten Bersinar dapat menggali potensi daerah. Hal itu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan desanya di waktu mendatang.

“Di Klaten ada 391 desa dan 10 kelurahan. Masing-masing daerah itu harus pandai-pandai menggali potensi desa. Utamanya untuk pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya