SOLOPOS.COM - Infografis BI Solo.(Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Bank Indonesia Solo sukses melaksanakan program pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Soloraya hingga mereka go digital dan go global. 

Pengembangan UMKM Soloraya hingga go digital dan go global dilaksanakan melalui sejumlah program. Di antaranya lewat konsistensi pelaksanaan program pengembangan UMKM berdasarkan tiga pilar kebijakan.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Tiga pilar kebijakan Bank Indonesia tersebut yakni korporatisasi, dan peningkatan kapasitas. Pilar ketiga berupa peningkatan akses UMKM pada sumber pembiayaan untuk mewujudkan UMKM yang produktif, inovatif, dan adaptif.

Bentuk atau upaya pengembangannya dimulai dengan mengelompokkan UMKM.  Dimulai dengan mengelompokkan UMKM subsistence, UMKM potensial, UMKM sukses, UMKM digital, dan UMKM ekspor.

Baca juga: Transaksi Solo Great Sale 2022 Capai Rp1,8 Triliun, Terbanyak Sektor Otomotif

Banyak UMKM Soloraya yang sukses lewat program pengembangan BI Solo.

Para UMKM tersebut di antaranya Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pengayom Tani Sejagad di Wonogiri, dan penanaman melon inthanon di Pondok Pesantren (Ponpes) Kyai Ageng Selo, Tulung, Klaten.

Ada juga usaha rumahan yang tembus pasar ekspor yakni tas kanvas dan goni merek Kimi Bag asal Tulung, Klaten, dan Paguyuban Batik Giriarum di Girilayu, Matesih, Karanganyar.

 

Infografis BI Solo (Solopos/Whisnupaksa)
Infografis: Whisnupaksa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya