SOLOPOS.COM - Ilustrasi, kerdil rumput (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi, kerdil rumput (JIBI/SOLOPOS/dok)

SUKOHARJO–Tanaman padi terserang kerdil rumput dan terancam eradikasi (pemusnahan) mencapai sekitar 767 hektare di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Kegiatan pemusnahan tanaman direncanakan di 15 desa dalam waktu dekat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Pengamat Hama Penyakit Kabupaten Sukoharjo, Samidi, menyatakan luas areal serangan kerdil rumput berbeda antara satu desa dan desa lain. Namun dari 15 desa di Mojolaban, kata dia, Joho mempunyai luasan terbesar sekitar 150 hektare.

“Sudah kami rapatkan dengan desa dan hasilnya ada 767 hektare disepakati untuk dilakukan eradikasi. Data itu setelah petugas penyuluh keliling ke desa-desa di wilayah Mojolaban yang arealnya terkena serangan virus kerdil rumput,” ungkapnya ditemui Solopos.com di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, Rabu (27/6/2012).

Samidi menegaskan eradikasi tanaman harus dilakukan secara tuntas. Hal itu untuk mencegah kemunculan kembali serangan serupa di musim tanam yang akan datang. Jika ditutup-tutupi dan tidak tuntas, ujar dia, justru akan sangat merugikan petani karena dapat menjadi sumber penularan baru di wilayah Mojolaban.

Dia mengungkapkan sesuai kesepakatan bersama, desa akan menelusuri pemilik sawah yang terserang kerdil rumput dan ditetapkan harus dieradikasi. Menurut dia kegiatan itu dijadwalkan selesai Jumat
(29/6), sebelum petani dikumpulkan untuk pemusnahan tanaman yang direncanakan dapat berlangsung sesegera mungkin.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, Ir Giyarti, menyatakan eradikasi terpaksa dilakukan sebagai penyelamatan areal padi yang kondisinya cukup baik. Menurut Giyarti, upaya mempertahankan tanaman yang terkena virus kerdil rumput justru berpotensi memicu penyebaran
serangan ke wilayah-wilayah aman.

“Situasinya sulit. Kalau tidak dimusnahkan malah jadi sumber penularan seluruh kabupaten. Padahal di kecamatan lain tanaman kondisinya baik,” jelasnya, terpisah.

Giyarti tidak menyebutkan secara pasti luas areal serangan kerdil rumput yang harus dilakukan eradikasi. Namun virus tersebut awalnya hanya ditemukan di lima desa. Terkait rencana pemusnahan tanaman itu, dia mengemukakan proses sosialisasi oleh desa dan gabungan kelompok tani (gapoktan) sedang berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya