SOLOPOS.COM - Kerbau keturunan Kiai Slamet, si Djoko, terlihat terluka dan berdarah setelah bertarung di Siti Hinggil Selatan, kawasan Alun-alun Selatan, Keraton, Kasunanan Surakarta, Kamis (26/1/2012). Kerbau keturunan Kiai Slamet, Si Djoko dan si Bodong tanpa diketahui penyebabnya saling serang dan berseteru hingga membuat keduanya terluka. JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya

KERBAU BULE- Kerbau keturunan Kiai Slamet, si Djoko, terlihat terluka dan berdarah setelah bertarung di Siti Hinggil Selatan, kawasan Alun-alun Selatan, Keraton, Kasunanan Surakarta, Kamis (26/1/2012). Kerbau keturunan Kiai Slamet, Si Djoko dan Si Bodong tanpa diketahui penyebabnya saling serang dan berseteru hingga membuat keduanya terluka. JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya

Sebuah insiden menggegerkan kembali terjadi di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta. Kali ini, giliran kerbau-kerbau keramat keturunan Kiai Slamet yang membuat geger ratusan warga dan para pedagang di kawasan alun-alun selatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kisah itu dimulai dari si Bodong dan si Djoko, dua ekor kerbau yang sejak lama dikenal saling berseteru. Tanpa diketahui sebabnya, kedua kerbau bule itu mendadak saling serang, saling menyeruduk, saling kejar-kejaran hingga menjebol kandangnya dan lari tunggang langgang ke kawasan alun-alun.  Ulah dua anak kerbau bule itu pun spontan membuat ratusan warga dan pedagang di kawasan alun-alun kidul (Alkid) lari berhamburan.

“Awas, kerbau bisa nyeruduk! Cepat lari-lari!!” pekik Yanti, salah satu abdi dalem keraton yang mengatur arus lalu lintas di kawasan Alkid ketika dua kerbau itu bertarung sengit, Kamis (26/1/2012) siang.

Yanti adalah suami Gunadi alias Babeh yang merupakan pawang kerbau bule. Ketika insiden itu meletus, Babeh memang baru saja meninggalkan kandang kerbau lantaran tengah menziarahi makam orangtuanya.  Babeh tiba di Alkid setengah jam kemudian.

Kehadiran Babeh, sang pawang kerbau itu tiba-tiba seperti menjadi pusat kosmos kehidupan para kerbau Kiai Slamet. Dan dua kerbau yang semula saling serang dengan sengit itu pun tiba-tiba jinak.  “Bodong!! Ayo…masuk kandang,” pekik Babeh penuh wibawa.

Dan dua ekor kerbau itu pun kembali ke kandangnya masing-masing dengan wajah penuh luka dan darah.  “Mereka itu sebenarnya hanya rebutan kekuasaan. Bodong dan Djoko sama-sama ingin berebut pengaruh kerbau betina,” jelas Babeh sambil memberi makan Djoko penuh kasih sayang.

Menurut Babeh, dua kerbau itu sudah saling berseteru sejak lama. Namun, perseteruan itu belum pernah berujung pertarungan yang sesengit dan sehebat itu.

JIBI/SOLOPOS/Aries Susanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya