SOLOPOS.COM - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Foto: Dokumentasi)

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Foto: Dokumentasi)

SOLO–Pengelola Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tunggu sosialisasi Pemkot terkait  dana hibah. Rencana Pemkot Solo menyeleksi ketat kegiatan keraton tak dipermasalahkan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Hanya saja, sebelum rencana itu digulirkan, pemkot diharapkan mengomunikasikan rencana tersebut dengan lembaga adat keraton.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Pengageng Pariwisata Keraton Solo, KP Satryo Hadinagoro, menjelaskan hingga kini belum ada komunikasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo terkait pencatatan kegiatan seni dan budaya di keraton. Diterangkannya, setidaknya di keraton terdapat delapan event seni budaya yang setiap tahun digelar dan tidak bisa ditinggalkan.

Setiap penyelenggaraan event, jelasnya, membutuhkan dana tak sedikit. Dicontohkannya, untuk penyelenggaraan gunungan pada Malam Sura saja, bisa menghabiskan dana senilai Rp150 juta. “Setiap kegiatan minimal membutuhkan dana Rp80 juta lebih,” katanya, Minggu (16/9/2012), di Kantor Pengageng Kusumawandana, Keraton Solo.

Belum lagi, operasional keraton seperti listrik juga membutuhkan dana besar. “Kami sering dikejar-kejar bayar tagihan listrik. Kalau bisa tagihan listrik PLN dibayar pemkot,” terangnya. Lantaran setiap event membutuhkan dana besar, Satryo menilai hibah yang diberikan pemkot senilai Rp300 juta selama ini memang tidak besar.

Satryo mengungkapkan pihaknya pernah mengusulkan kepada pemkot agar pengelolaan dana hibah diberikan tidak secara langsung. Setiap kegiatan keraton mengajukan proposal kepada pemkot guna penyelenggaraannya. “Kami pernah mengusulkannya. Hal itu juga untuk mempermudah pengelolaan termasuk penyusunan LPj [laporan pertanggungjawaban],” ujarnya.

Hanya saja, usulan tersebut belum disetujui pemkot. Disinggung rencana pemkot memperketat kucuran dana ke keraton, Satryo mengungkapkan tidak mempermasalahkannya. “Yang penting dana harus sesuai peruntukan,” ungkapnya.

Tidak turunnya kucuran dana hibah dari APBD selama dua tahun, lanjutnya, disebabkan karena dana hibah langsung diberikan ke rekening Paku Buwono (PB) XIII Sinuhun Hangabehi. Padahal, alokasi dana hibah pada tahun-tahun sebelumnya diberikan saat keraton mengajukan proposal ke pemkot untuk penyelenggaraan event.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya