SOLOPOS.COM - BEDHAYA KETAWANG -- Sampeyan Ndalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIII menyaksikan tari Bedhaya Ketawang dalam Tingalan Jumenengan di Sasono Sewoko, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Senin (27/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Solo (Solopos.com) – Tingalandalem Jumenengan VII Sampeyan Ndalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIII Hangabehi ditandai pemberian gelar bagi sekitar 600 orang mulai dari abdi dalem hingga keluarga raja.

BEDHAYA KETAWANG -- Sampeyan Ndalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIII menyaksikan tari Bedhaya Ketawang dalam Tingalan Jumenengan di Sasono Sewoko, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Senin (27/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Gelar atau pangkat yang diberikan mulai dari Lurah hingga Kanjeng Pangeran Haryo (KPH). Pemberian gelar dilakukan Minggu (26/6/2011) siang, sedangkan prosesi Tingalandalem Jumenengan SISKS Pakubuwono XIII Hangabehi diadakan di Sasono Sewoko, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Senin (27/6/2011). Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, mengatakan jumenengan tahun ini sama seperti tahun sebelumnya hanya tidak ada kirab yang dilakukan seperti saat kali pertama acara jumenengan. Menurutnya, kirab itu sebagai perkenalan raja baru. “Selain itu, kirab juga memerlukan biaya yang lebih,” ungkapnya saat ditemui seusai acara, Senin.

Saat prosesi digelar, juga ada pertunjukan tari Bedhaya Ketawang yang memiliki makna pertemuan antara Ratu Kencono Sari dan Panembahan Senopati. Tarian itu merupakan simbol pertemuan antara kerajaan jin dan manusia. Tarian itu ditarikan sekitar 1, 5 jam.
Acara itu juga dihadiri warga dari luar Kota Solo seperti Klaten, Karanganyar, Wonogiri bahkan ada yang dari Lampung dan Blitar. Juga ada beberapa tamu undangan perwakilan dari negara asing seperti Amerika Serikat, Inggri dan Jepang.

Dalam kesempatan itu, Bupati Karanganyar, Rina Iriani juga mendapat gelar Kanjeng Mas Ayu (KMAy) dari Keraton Kasunanan Surakarta. ”Saya merasa bersyukur kepada Allah telah mendapat gelar tersebut. Ini adalah upaya saya untuk introspeksi diri dan berhati-hati dalam menjalani kehidupan,” paparnya kepada wartawan. “Saya mendapat gelar ini atas dasar saya mendapat rekor Muri dalam seni pedalangan. Mungkin karena faktor itu saya dianggap konsen pada budaya sehingga Sinuhun memberi gelar tersebut,” terangnya.

aak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya