SOLOPOS.COM - Poppy Dharsono (dok/JIBI/SOLOPOS)

Poppy Dharsono (dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Tengah, Poppy Dharsono menegaskan bahwa pengelolaan Keraton Keraton Kasunanan Surakarta ke depan bakal mengacu seperti di Negara Italia dan Perancis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya dengan memperbaiki birokrasi Keraton agar terbuka untuk umum. “Manajemen Keraton saat ini sangat buruk. Orang luar tak boleh masuk, akibatnya pengawasannya sangat lemah,” papar Poppy Dharsono kepada wartawan di salah satu rumah makan di Laweyan Solo, akhir pekan kemarin.

Ekspedisi Mudik 2024

Poppy menegaskan, persoalan birokrasi Keraton yang tertutup selama ini menjadi sumber masalahnya. Mulai dari kemunculannya lembaga-lembaga internal Keraton yang superbody, kepangkatan sentana hingga alur keuangan yang tak jelas. “Ke depannya, ini akan dirombak total. Jika tidak segera dibenahi, Keraton sebagai heritage bangsa akan musnah,” paparnya.

Ia juga menegaskan, jika ada pihak-pihak tertentu yang mencoba menghalang-halangi perombakan birokrasi Keraton, maka akan dihadapkan dengan pemerintah. Bahkan, tak menutup kemungkinan pengelolaan Keraton akan diambil alih oleh pemerintah. “Keraton itu harus dikelola secara profesional. Kalau tak mau, ya pemerintah yang akan mengambil alih. UU Cagar Budaya sudah mengaturnya dengan jelas untuk menyelamatkan aset bangsa,” paparnya.

Mengacu pada sistem pengelolaan Keraton di Itali dan Perancis, kata Poppy, semua di bawah langsung UU dan keterlibatan pemerintah. Sehingga, tegasnya, memperlakukan Keraton beserta seluruh isinya bukan lagi sebagai persoalan keluarga, namun menjadi persoalan bangsa. “Dan mulai sekarang, kalangan budayawan, masyarakat umum, harus bicara juga tentang kemajuan Keraton. Keraton bukan urusan keluarga, tapi urusan publik,” tegasnya.

Senada dengan seniman Solo, ST Wiyono. Ia menegaskan bahwa saat ini kalangan budayawan dan masyarakat tak perlu lagi menanti dawuh Keraton. Masyarakat, katanya, harus jemput bola dan mempertanyakan kemajuan Keraton. “Keraton itu dikelola pakai duwit rakyat,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya