SOLOPOS.COM - Anak balita bisa terkena demam kawasaki (google/mobile.seruuI/lustrasi )

Solopos.com, SOLO – Demam Kawasaki atau penyakit kawasaki adalah peradangan yang dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang pada jantung.

Penyakit ini biasa diderita oleh anak di bawal limat tahun (balita) ini awalnya menyerang mulut, kulit, dan kelenjar getah bening.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Michael Portman, MD, dokter jantung anak spesialis penyakit kawasaki di Seattle Children’s Hospital, penyakit ini terjadi pada anak-anak usia antara 6 bulan hingga 5 tahun. Meski begitu, anak yang usianya lebih tua dan remaja dapat juga terkena.

Gejalanya mirip dengan sakit umum yang menyerang anak. Terkadang dokter salah mendiagnosis atau tidak mengenali gejala-gejala ini.

Ekspedisi Mudik 2024

“Anak-anak dengan penyakit kawasaki mengalami demam, ruam, mata merah, pembengkakan kelenjar getah bening, dan bengkak di tangan dan kaki,” kata Portman, dikutip dari Health, belum lama ini.

“Mereka juga bisa mengalami bibir pecah-pecah dan merah, akhirnya terjadi pembengkakan. Selain itu, ujung-ujung jari akan mengelupas,” lanjutnya.

Pasien Positif Covid-19 Di Solo Jadi 12 Orang, Waspada Ledakan Pemudik

Penyakit Tak Menular

Dilansir Healthychildren.org, penyakit ini tidak menular dan tidak akan menyebar di antara anggota keluarga atau anak-anak lain.

Hal ini juga disebutkan dalam laman NHS UK bahwa penyakit kawasaki tidak menular, hal ini yang membuatnya tidak mungkin disebabkan oleh virus saja.

Untungnya, sebagian besar anak-anak dengan penyakit ini dapat pulih sepenuhnya, terutama ketika mereka didiagnosis dan dirawat lebih awal.

Mayo Clinic melaporkan, sejumlah teori menghubungkan penyakit ini dengan bakteri, virus, atau faktor lingkungan lainnya. Namun sayangnya, belum ada bukti tentang hal ini.

Umumnya, pasien yang terkena penyakit ini adalah anak usia di bawah 10 tahun. Sekitar 85% hingga 90% kasus terjadi pada balita dan 90% hingga 95% pada anak di bawah 10 tahun.

Anak yang menderita penyakit Kawasaki akan mengalami demam yang berlangsung lebih dari 3 hari dan muncul ruam kulit berwarna merah hampir di seluruh bagian tubuh.

Untuk mencegah peradangan pada dinding pembuluh darah jantung, penyakit Kawasaki perlu segera ditangani begitu gejala muncul. Dengan penanganan dini, anak yang menderita penyakit Kawasaki dapat sembuh total dalam 6 sampai 8 minggu.

Gejala penyakit Kawasaki muncul dalam tiga tahap, dan berlangsung selama kurang lebih 1,5 bulan. Berikat penjelasannya mengutip penjelasan Kawasaki Disease di laman Mayo Clinic:

Tahap Pertama

Tahap pertama terjadi pada minggu ke-1 sampai minggu ke-2. Pada tahap ini, gejala yang muncul adalah:

Demam yang berlangsung selama lebih dari 3 hari.
Bibir dan lidah kering, kemerahan, serta pecah-pecah.
Ruam kemerahan muncul di hampir seluruh bagian tubuh.
Telapak tangan dan kaki membengkak, serta memerah.
Mata memerah, tanpa disertai keluarnya cairan.
Muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Melonjak! Jumlah Pasien Positif Covid-19 Di 8 Rumah Sakit Soloraya Jadi 34 Orang

Tahap Kedua

Gejala pada tahap kedua muncul pada minggu ke-2 sampai minggu ke-4. Gejala pada tahap kedua yaitu:

Diare
Muntah
Sakit perut
Sakit kepala
Tubuh terasa lelah
Nyeri dan pembengkakan pada sendi
Kulit di jari tangan dan kaki terkelupas
Kulit dan bagian putih mata tampak menguning
Terdapat nanah dalam urine
Tahap Ketiga
Tahap ketiga terjadi pada minggu ke-4 sampai minggu ke-6, ditandai dengan mulai meredanya gejala. Meskipun demikian, kondisi anak masih lemas dan mudah lelah. Butuh waktu setidaknya 8 minggu sampai kondisi anak kembali normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya