SOLOPOS.COM - Anggota TNI-Polri bersama warga membersihkan sampah di Kali Langsur Sukoharjo, beberapa waktu lalu. (Solopos-Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Normalisasi Kali Langsur menjadi kunci penanganan banjir yang kerap merendam rumah penduduk dan lahan pertanian di Kabupaten Sukoharjo. Namun, hingga kini belum ada kejelasan ihwal rencana normalisasi salah satu anak Sungai Bengawan Solo itu.

Selama ini, Kali Langsur yang melintasi sejumlah daerah di Sukoharjo seperti Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, dan Grogol kerap meluap saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi. Selain pendangkalan, sampah yang menumpuk mengakibatkan aliran sungai tak dapat mengalir lancar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Normalisasi Kali Langsur menjadi permasalahan yang hingga sekarang belum ditangani secara tuntas. Normalisasi Kali Langsur merupakan wewenang BBWSBS [Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo], bukan Pemkab Sukoharjo,” kata Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo, Sriyadi, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (18/3/2022).

Baca juga: Kawasan Sekitar Pabrik Sritex Sukoharjo Sering Banjir, Biang Keladinya Drainase Dan Kali Langsur

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengakui saat musim penghujan, banjir akibat luapan Kali Langsur merendam rumah penduduk di Kelurahan Sukoharjo, Sonorejo, Bulakrejo di Kecamatan Sukoharjo serta Desa Telukan dan Parangjoro di Keamatan Grogol

Sriyadi mencontohkan banjir di wilayah Kelurahan Jetis tepatnya di sisi utara PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk yang dipicu berkurangnya daerah resapan air. Air saluran drainase di wilayah itu mengalir ke Kali Langsur.

“Jika Kali Langsur dinormalisasi, tak ada lagi rumah penduduk dan lahan pertanian di wilayah Kecamatan Sukoharjo yang terendam banjir. Begitu pula, ratusan hektare lahan pertanian di sebagian wilayah Kecamatan Sukoharjo terendam banjir akibat luapan Kali Langsur,” ujar dia.

Baca juga: Selain Minyak Goreng, Harga Telur dan Terigu di Sukoharjo Juga Melejit

Sejatinya, desakan normalisasi Kali Langsur bergulir sejak 2016. Kala itu, luapan air Kali Langsur merendam sebagian wilayah Kecamatan Sukoharjo. Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Sukoharjo pernah melayangkan surat resmi ke BBWSBS berisi permintaan normalisasi Kali Langsur.

DED Proyek Normalisasi

Lebih lanjut, Sriyadi menyebut DPUPR Sukoharjo telah mengalokasikan anggaran penyusunan detailed engineering design (DED) proyek normalisasi Kali Langsur pada 2021. Lantaran ada kebijakan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19, anggaran itu dipangkas. Dalam waktu dekat, Sriyadi bakal kembali berkoordinasi dengan BBWSBS untuk memastikan proyek normalisasi Kali Langsur.

Wiratmo, warga Kampung Seyegan, Kelurahan/Kecamatan Sukoharjo, meminta instansi terkait segera melakukan normalisasi Kali Langsur. Saat turun hujan dengan intensitas tinggi selama berjam-jam dipastikan aliran sungai meluap dan menggenangi rumah penduduk.

“Setiap turun hujan lebat kami selalu waswas dan berjaga semalam suntuk untuk memantau ketinggian air sungai. Jika air sungai meluap, kami langsung mengungsi ke rumah tetangga,” kata dia.

Baca juga: Polisi Sukoharjo Gagalkan Pengiriman 180 Liter Ciu ke Wonogiri

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya