SOLOPOS.COM - Para warga berinisiatif menguruk lubang jalan yang membahayakan pengguna jalan di Dukuh Ngemplak, Srimulyo, Gondang, Sragen, Sabtu (29/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Aksi tiga warga Sragen ini patut diacungi jempol. Demi tidak lagi timbul korban yang terjatuh, mereka berinisiatif menguruk lubang-lubang di sepanjang jalan Sragen-Sambirejo pada Sabtu (29/1/2022). Tepatnya di Dukuh Ngemplak, Desa Srimulyo, Gondang.

Jalur tersebut memang rusak parah. Banyak jalan berluban sehingga kerap dijuluki jeglongan sewu. Mereka menutup lubang-lubang itu dengan tanah dan batu. Warga tersebut meminta sumbangan pengguna jalan untuk membeli tanah dan batu guna menguruk lubang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiga orang menguruk lubang jalan itu dengan material galian C dan satu orang membawa kardus untuk menampung donasi dari para pengguna jalan yang melintas. Material uruk lubang itu pun dibeli dengan menggunakan dana sumbangan pengguna jalan yang melintas.

Baca Juga: Berlubang, Dishub Solo Pasang Tanda Jalan Rusak di Simpang Tiga Kleco

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu dari tiga warga itu adalah Parjiman, 55, warga Ngemplak, Kecamatan Srimulyo, Sragen. Ia mengaku aksi tersebut berangkat dari keprihatinan banyaknya warga yang terjatuh saat menghindari lubang-lubang atau jeglongan jalan ini.

Parjiman sebagai pemilik sawah di pinggir jalan itu merasa tergerak dan bersama warga lainnya berinisiatif menguruk lubang jalan itu supaya tidak muncul korban lagi.

“Warga yang jatuh itu sudah banyak, terutama saat kondisi hujan dan lubang tidak terlihat karena tertutup air. Selain itu, warga yang jatuh itu biasanya saat waktu Magrib dan malam karena kondisinya gelap sehingga lubang tak terlihat,” ujarnya.

Saking seringnya warga terjatuh, kata Parjiman, sampai bengkel tambah di dekat situ menyediakan teh hangat bagi para pengguna jalan yang apes tersebut.

Baca Juga: Niat Cari Jalan Halus, 2 Truk Ini Terperosok ke Jalan Rusak di Sragen

Lubang-lubang di jalan itu cukup dalam. Parjiman menyebut membeli satu rit material uruk senilai Rp220.000 untuk menutupnya. Lubang paling parah di wilayah Ngemplak, Srimulyo.

Dua Korban Jatuh Sehari

Tukang tambal ban di sekitar jalan rusak, Sutrisno, 38, membenarkan sering ada warga yang terjatuh akibat adanya jeglongan itu. Bahkan hampir setiap hari ada yang jatuh. “Setidaknya ada dua orang yang jatuh per harinya,” kata pria yang baru tiga bulan membuka usaha tambal di situ.

Dia berharap dengan aksi sosial warga ini ada perhatian dari pemerintah agar jalan segera bisa diperbaiki.

Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Albert Pramono Soesanto, menyampaikan informasi warga yang berinisiasi menguruk jalan itu menjadi masukan bagi pihaknya. Dia berniat memasukan usulan perbaikan jalan itu pada 2023 mendatang.

Baca Juga: Soal Jalan Rusak di Jateng, Ganjar: Jangan Sampai Rakyat Celaka!

“Untuk kondisi darurat, lubang-lubang jalan itu kami sapu dengan dana pemeliharaan rutin dulu. Tetapi disesuaikan dengan kemampuan anggaran karena anggaran pemeliharaan tahun ini lebih sedikit. Kami jadwalkan agar tim reaksi cepat (TRC) DPU bisa bergerak ke lokasi itu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya