SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyeri haid. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Kerap dianggap sama, penyakit miom dan kista pada perempuan ternyata berbeda. Kira-kira apa saja sih bedanya?

Dokter spesialis obgyn konsultan onkologi RS JIH Solo, Hermawan Udiyanto mengatakan, terdapat perbedaan mendasar dari dua penyakit tersebut jika dilihat dari wujudnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan kista merupakan suatu tumor yang isinya cairan. Adapun bentuknya seperti balon yang berisi air. Lokasinya berada di ovarium.

Sementara itu, miom merupakan tumor padat yang jinak. “Bahasa medinya mioma uteri. Itu artinya tumor padat yang jinak pada rahim. Jadi kalau miomitu tumornya padat dan tempatnya di rahim atau kandungan, sementara kista indung telur adanya di indung telur,” kata dia dalam Health Talk RS JIH Solo yang disiarkan di Youtube RS JIH.

Baca Juga: Enggak Usah Beli Baru! Begini Cara Mengubah TV Analog ke Digital

Meski memiliki perbedaan, baik miom dan kista sama-sama tidak berbahaya.Meskipun begitu, tidak boleh diremehkan.

Melansir situs kesehatan Halodoc, jika kista semakin membesar dan parah bisa menimbulkan berbagai gejala. Mulai dari rasa nyeri pada panggul, menstruasi terhambat, kembung pada perut, dan sering buang air kecil.

Baca Juga: Tak Hanya Gaul di Malang, Bahasa Walikan Juga Ada di Jogja, Ini Daftarnya!

Selain itu, gejala yang muncul bisa pendarahan dari vagina, nyeri perut, sakit saat berhubungan seksual atau menstruasi. Pada kasus miom, biasanya juga menyebabkan perempuan sulit hamil.

Penyebab miom maupun kista belum diketahui secara pasti. Namun, dalam situs Alodokter.com disebutkan ada beberapa faktor perempuan mengalami dua penyakit tersebut. Beberapa di antaranya, genetik, hormon, hingga usia menstruasi pertama kali terlalu dini.

Baca Juga: Cara Kirim Chat WhatsApp Tanpa Menyimpan Nomor, Ternyata Gampang Hlo!

Setelah mengetahui perbedaan miom dan kista, ada beberapa cara untuk mendeteksi dua penyakit tersebut, yakni dari gejala yang dialami dan pemeriksaan fisik. Jika diperlukan, dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti USG, MRI, laparoskopi, histeroskopi, maupun biopsi.

Baca Juga:  Cara Mengetahui TV Sudah Digital atau Masih Analog, Mudah Kok Lur!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya