Kerajaan Palsu Bermunculan, Sultan Jogja: Hati-Hati!

Solopos.com, JOGJA — Belakangan ini, kemunculan beberapa kerajaan palsu seperti Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire menghebohkan publik. Kemunculan kerjaan palsu itu memicu komentar Raja Kesltanan Ngayogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sultan meminta masyarakat berhati-hati dan tak mudah tergiur terhadap kerajaan palsu. "Ya masyarakat hati-hati lah. Soalnya masyarakat kita ini kalau diiming-imingi [mudah tergiur]," kata Sultan saat ditanya wartawan, Senin (20/1/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sultan menyadari karakteristik masyarakat yang terbuka untuk semua kalangan. Hal itulah yang menjadikannya mudah percaya dengan buaian orang yang baru dikenalinya.

"Masyarakat kita ini sangat mudah, sangat percaya pada orang lain ya jadi susah. Durung karuan kenal wae dipercaya [belum tentu kenal saja sudah dipercaya]," sebutnya.

Sultan menyadari tidak mudah untuk mengubah karakteristik masyarakat yang terbuka seperti ini. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan potensi penipuan hanyalah sikap waspada dari masyarakat.

"Kan tidak bisa mengubah kebiasaan seperti itu, terus [menjadi masyarakat] tertutup kan enggak bisa. Satu-satunya cara ya kita sendiri yang harus hati-hati," tuturnya.

Fenomena kemunculan keraton abal-abal memang menjadi salah satu topik yang dibicarakan Sultan saat disambangi Ketua DPR RI, Puan Maharani. Bukan hanya membahas Keraton Agung Sejagat, keduanya juga sempat membicarakan Sunda Empire.

"Ya itu [KAS] memang tadi juga menjadi salah satu agenda yang dibicarakan bahwa maraknya Keraton, Sunda Empire dan lain sebagainya itu," ungkap Puan usai bertemu dengan Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Senin (20/1/2020).

Puan membeberkan keberadaan Keraton Agung Sejagat di Purworejo dan Sunda Empire memang menjadi perhatian pemerintah. Aparat penegak hukum disebutnya juga telah menyiapkan langkah penanganannya.