Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepada Solopos.com selepas memberikan pengarahan, Kepala Puskesmas Tawangsari, Yuni Istanti, mengemukakan pengarahan ini merupakan aksi spontan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang higiene terutama saat menyajikan makanan secara massal.
“Belakangan ini marak kasus keracunan makanan massal baik dari hajatan maupun kejadian tempo hari [pesta ulang tahun]. Berkaca dari kejadian tersebut, kami bersama Muspika Tawangsari langsung gerak cepat antisipasi kejadian lagi. Makanya hari ini kami beri pengarahan tentang higiene,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut selain menggugah kesadaran warga tentang higiene pada persiapan, pembuatan maupun penyajian makanan massal saat hajatan ataupun pesta, warga juga diberikan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Setelah ini saya mau menggerakkan 450 kader dari seluruh Kecamatan Tawangsari untuk menggalakkan PHBS dan sosialisasi rewangan [penyediaan makanan hajatan secara massal oleh warga]. Harapannya ke depan biar tidak ada kejadian serupa,” ungkapnya.
Ditemui secara terpisah di Balai Desa Tangkisan, Kepala Desa Tangkisan, Widodo, mengatakan pihaknya juga akan menggelar musyarah dengan warganya terkait kejadian keracunan makanan di desanya.
“Setelah semua warga di sini pulang dan aktivitas normal, saya akan segera menggelar musyarawah. Karena ini kan sifatnya musibah. Agar ke depan tidak ramai dan tidak ada kejadian lagi. Yang punya hajatan juga punya itikad baik untuk bertanggungjawab menyelesaikan masalah ini,” tuturnya.
Sementara itu, data yang dihimpun Solopos.com dari Posko Utama Keracunan Makanan Desa Tangkisan, Selasa pukul 15.20, ada satu tambahan korban berusia tiga tahun yang menderita gejala mirip keracunan makanan.
Total korban yang diduga mengalami keracunan hidangan ulang tahun menjadi 73 orang. Pasien yang masih menjalani rawat inap di RSUD Sukoharjo masih sembilan orang, sedangkan sisanya sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
Selasa siang, petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Tengah juga melakukan penyelidikan kasus keracunan makanan yang masuk kejadian luar biasa (KLB) ini.