SOLOPOS.COM - Pihak manajemen restoran Pringsewu saat menunjukkan surat yang dikeluarkan oleh Dinkes Kota Corebon terkait hasil uji sampel makanan yang dinyatakan memenuhi standar kelayakan, Rabu (2/11/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Keracunan Sleman yang terjadi pekan lalu memberikan sejumlah gambaran.

Harianjogja.com, SLEMAN — Kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa study tour SMA N 1 Tangerang Banten di Kawasan Bantul, Jumat (21/10/2016) pekan lalu menimbulkan banyak spekulasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada beberapa pihak yang menyebut kejadian keracunan tersebut berasal dari makanan yang disantap siswa saat makan malam di restoran Pring Sewu Cabang Gronggong, Cirebon. Namun demikian hal tersebut tidak benar, pihak manajemen restoran Pring Sewu menepis adanya dugaan tersebut dengan menunjukkan hasil lab dari Dinas Kesehatan (dinkes) Kabupaten Cirebon yang menunjukkan sampel makanan di restoran tersebut tidak bermasalah dan memenuhi standar.

Manajer Pringsewu Cabang GronggongJoko Ismanto saat jumpa pers, Rabu (2/11/2016) mengatakan keyakinan dari pihak Pring Sewu juga diperkuat adanya pernyataan dari kru bus dan tour leader (tl) yang saat kejadian menyantap makanan yang sama mereka tidak mengalami sakit perut ataupun keracunan.

(Baca juga : KERACUNAN SLEMAN : Pringsewu Gronggong Klaim Makanan & Layanan Restoran Teruji)

“Kami tanya kepada salah satu kru bus, sekaligus kami mengklarifikasi apakah yang keracunan itu semua murid beserta seluruh kru dan atau hanya beberapa siswa saja. Saat itu ia menjawab hanya beberapa siswa saja,” katanya.

Joko menambahkan, pada saat seluruh rombongan tersebut makan memang saya melihat ada menu tambahan berupa daging rendang. Saat itu saya langsung menanyakan kepada staf asal makanan tambahan tersebut dan diketahui lauk tersebut dibawa oleh pihak agen travel.

“Disitu kelengahan kami, seharusnya selain makanan yang kita sajikan tidak boleh berada di meja tersebut, namun demikian karena sudah langganan maka pelayanan kepada tamu untuk kelonggaran itu kami berikan. Pada saat itu pihak agen travel juga sempat meminta untuk makanan tersebut dihangatkan oleh salah satu pelayan,” ujarnya.

Selain itu pihak restoran juga telah meminta klarifikasi kepada pihak agen travel terkait kejadian ini. Fakta lain seperti setelah makan malam rombongan sempat berhenti di rest area dan saat itu banyak siswa yang jajan di area tersebut, dan pada keesokan harinya rombongan sempat transit dan makan pagi juga di restoran lain membuat pihak Pring Sewu merasa perlu untuk melakukan klarifikasi.

Hal tersebut juga dilakukan karena timbul kekhawatiran dari pelanggan loyal yang terpengaruh dengan berita yang tidak benar tersebut.

“Kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan pernyataan ini, supaya semuanya jelas. Hal tersebut kali harapkan juga dilakukan oleh pihak agen travel untuk memberikan pernyataan yang sama supaya tidak ada kesalahan persepsi di masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu Manajer Pringsewu Cabang Sleman menambahkan bahwasanya selain bahan, peralatan dapur yang digunakan oleh pihaknya juga telah lolos uji kelayakan. Bahkan para karyawan pun secara rutin juga diperiksa kesehatannya untuk memastikan karyawan tidak menderita penyakit menular seperti TB.

“Selama tiga bulan sekali peralatan selalu dicek. Kami juga sudah bersertifikat dari dinkes jadi bisa kami pastikan kami selalu melakukan kontrol secara intensif,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya