SOLOPOS.COM - TERBARING LEMAS—Nur Hayati, 25, seorang pasien dugaan keracunan asal Kaligandu, Pagak, Sumberlawang terbaring lemas di ranjang kamar nomor 4 Puskesmas Sumberlawang ditemani suaminya, Kusmanto, 27, Minggu (26/2/2012) siang. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

TERBARING LEMAS—Nur Hayati, 25, seorang pasien dugaan keracunan asal Kaligandu, Pagak, Sumberlawang terbaring lemas di ranjang kamar nomor 4 Puskesmas Sumberlawang ditemani suaminya, Kusmanto, 27, Minggu (26/2/2012) siang. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

SRAGEN – Sepasang suami istri beserta seorang anak dan cucunya diduga mengalami keracunan makanan pada Sabtu (25/2/2012) pagi. Empat orang warga Dukuh Kaligandu RT 001, Desa Pagak, Sumberlawang itu sempat dirawat inap di Puskesmas Sumberlawang dan RS Assalam Gemolong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keempat orang itu terdiri atas Wakidi, 60, Sukarti, 50, Nur Hayati, 25, dan seorang bocah berumur enam tahun, Muh Afit Sholeh. Hingga Minggu (26/2/2012), tinggal Nur Hayati yang masing opname di Puskesmas Sumberlawang ditemani suaminya, Kusmanto, 27. Ibunda Muh Afit itu terlihat masih lemas dengan jarum impus masih melekat di tangan kirinya di
kamar nomor 4 puskesmas setempat.

Ekspedisi Mudik 2024

Sedangkan Muh Afit dan Sukarti yang semula dirawat bersamaan dengan Nur Hayati sudah membaik dan pulang pada Sabtu sore. Demikian pula, Wakidi semula dirawat di RS Assalam Gemolong juga sudah pulang ke rumah.

“Dugaan keracunan itu bermula saat istri saya yang bekerja sebagai baby sitter di Solo pulang dengan membawa oleh-oleh dari majikannya pada Jumat (24/2/2012) sore. Dia membawa dua dus makanan berupa, roti, sosis dan makanan lainnya. Seperti biasa makanan itu dimakan bersama keluarga, termasuk saya. Sisanya baru dimakan istri, anak saya, kakek dan nenek pada keesokan harinya (Sabtu pagi-red),” ujar Kusmanto saat dijumpai Espos, Minggu.

Menurut Kusmanto, mereka makan makanan oleh-oleh itu sekitar pukul 07.30 WIB. Setelah beberapa menit berlalu, ungkap dia, Nur Hayati mual-mual dan muntah. Gejala serupa, kata dia, juga dialami kakek, nenek dan anak tunggalnya. Sontak mereka berempat langsung dibawa ke puskesmas dan RS Assalam Gemolong.

Dia mengatakan kondisi istrinya mulai membaik dan bakal pulang paling lambat Senin (27/2/2012) pagi. Dia tidak mengetahui mengapa sampai terjadi muntah-muntah, padahal orang lain yang memakan makanan yang sama tidak mengalami gejala apa-apa. Sisa makanan yang ada, urai dia, diminta aparat Polsek Sumberlawang dan petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen. “Tadi pagi pak Camat juga datang menjenguk,” ujarnya.

Sementara, Kepala Puskesmas Sumberlawang, dr Siti Munthofiah, saat dihubungi Espos membenarkan adanya empat orang yang mengalami muntah-muntah dan mual-mual. Dia tidak berani menyatakan gejala empat pasien itu disebabkan karena keracunan lantaran belum ada hasil laboratorium yang pasti.

“Yang penting kami segera menangani pasien yang bersangkutan untuk dirawat di puskesmas. Kami memrioritaskan penyelamatan pasien dulu. Soal penyebabnya masih diperiksa. Sampel makanan yang dimakan juga sudah diambil untuk memastikan penyebab gejala muntah-muntah itu,” paparnya.

Terpisah, aparat Polsek Sumberlawang mengamankan lima jenis makanan yang sempat dimakan keluarga Wakidi. Keempat sampel makanan itu meliputi onde-onde, tape goreng, prol tape, sosis dan makanan berwarna hijau. Polisi juga sudah meminta keterangan kepada tiga orang saksi atas kejadian itu. Rencana lima sampel makanan dikirim ke Laboratorium Forensik Semarang dan ke Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang.

JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya