SOLOPOS.COM - Salah satu warga Dukuh Menoro, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Sri Sulistiyani, 38, yang mengalami keracunan setelah menyantap hidangan acara hajatan di dukuh setempat, Minggu (11/5). Foto diambil Selasa (13/5/2014). (JIBI/Solopos/Septhia Ryanthie)

Solopos.com, BOYOLALI--Seratusan warga Dukuh Menara, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, mengalami keracunan setelah menyantap hidangan dalam acara resepsi pernikahan di rumah Slamet, warga setempat, Minggu (11/5/2014). Belum diketahui penyebab keracunan massal tersebut.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mencatat hingga Selasa (13/5/2014), ada 104 warga yang telah ditangani bidan desa setempat dan tim medis di Puskesmas Banyudono karena kasus keracunan tersebut. Rata-rata, warga tersebut merasakan mual-mual, pusing, muntah, hingga diare, sejak Minggu malam.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dinkes Boyolali, Yulianto Prabowo, ketika ditemui wartawan di kantornya, Selasa, membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya menerima laporan terkait kasus keracunan massal itu Senin malam.

“Menurut data yang kami peroleh, dari jumlah undangan sekitar 500 orang, yang mengalami keracunan tercatat ada 104 orang, termasuk anggota keluarga penyelenggara hajatan, semuanya juga kena. Empat orang di antara warga yang keracunan tersebut, saat ini dirawat di rumah sakit, dua orang di RSUD Pandan Arang, dan dua orang lainnya di RSUD Banyudono,” ungkap Yulianto, didampingi kepala bidang (kabid) Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), Ahmad Muzzayin, dan Kasi Pencegahan Penyakit, Muh. Nur Huda, Selasa.

Namun saat solopos.com mendatangi RSUD Banyudono, Selasa pagi, ada tiga warga yang mengalami keracunan dirawat di rumah sakit tersebut.
Menindaklanjuti kejadian itu, lanjut dia, tim Dinkes segera melakukan penyelidikan surveilence dengan mengambil sampel sisa hidangan pesta dan penyelidikan epidemiologi terhadap lingkungan tempat hidangan tersebut disiapkan dan diolah. Dugaan sementara, penyebab keracunan berasal dari es buah yang disantap.

“Namun untuk penyebab pastinya belum diketahui karena kami harus menunggu konfirmasi dari hasil lab. Sebab dalam acara tersebut, ada beberapa jenis hidangan yang disajikan. Sampel yang kami ambil, sudah kami kirimkan ke laboratorium di Semarang,” imbuh Muzzayin.

Nur Huda menambahkan hingga kemarin, tim medis masih melakukan pengamatan terkait perkembangan yang terjadi dari kasus tersebut. Di desa setempat juga sudah didirikan posko pelayanan kesehatan untuk penanganan jika korban bertambah.
“Biasanya sampai tiga hari, tapi melihat perkembangannya seperti apa, jika ternyata masih ada warga yang mengalami keracunan ya posko akan dibuka untuk melayani warga,” terang Nur Huda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya