SOLOPOS.COM - Petugas medis dari Puskesmas 2 Banyudono (kanan) memeriksa warga yang mengalami gejala keracunan di salah satu rumah warga setempat, Rabu (14/5/2014). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI – Hasil uji laboratorium untuk mengetahui penyebab kasus keracunan massal di Dukuh Menoro, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah diperkirakan baru diketahui dua pekan ke depan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Rabu (14/5/2014), bahkan mengadakan pengobatan massal di salah satu rumah warga dukuh setempat untuk penanganan lebih lanjut bagi warga yang hingga Rabu tersebut masih merasakan dampak dari keracunan makanan itu. Untuk melayani warga, diterjunkan petugas dari Puskesmas 2 Banyudono.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Dinkes Boyolali, Yulianto Prabowo, menyatakan akan memberikan peringatan kepada pihak pengelola katering makanan terkait kasus tersebut. “Agar katering tersebut dalam pengolahan dan penyajian makanan dan minuman dilakukan dengan baik, memenuhi unsur higienitas dan persyaratan kesehatan,” tegas Yulianto, ketika dimintai informasi Rabu.

Imbauan juga berlaku bagi masyarakat yang menggelar berbagai acara dan memasak sendiri makanan atau minuman untuk acara tersebut. Keracunan makanan, dijelaskan dia, bisa dipicu berbagai faktor, seperti mikrobiologi, kimiawi, dan fisika.

“Untuk itu, perhatikan semua unsur, mulai dari bahan makanan atau minuman, penyimpanan, pengolahan atau saat memasak, sampai dengan penyajian, termasuk bahan alat masak atau alat makan yang digunakan, serta kondisi ruang atau lingkungan tempat makanan atau minuman itu diolah, semua harus memenuhi persyaratan kesehatan dan higienis,” tegasnya lagi.

Diakui Yulianto, kasus keracunan makanan pernah beberapa kali terjadi di Kabupaten Boyolali. 2013, pihaknya mencatat ada enam kasus dengan jumlah korban terbanyak adalah kasus yang terjadi di Kecamatan Ngemplak. Setiap terjadi kasus, Dinkes juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pembinaan bagi kalangan penyedia jasa katering di Boyolali. “Tahun ini, kasus di Dukuh Menoro merupakan kasus yang kali pertama. Tapi kami harap tidak terjadi lagi,” katanya.

Petugas Puskesmas 2 Banyudono, Siswanto, mengungkapkan, pihaknya masih memantau perkembangan kondisi warga. “Untuk memastikan kesehatan warga, kami akan kembali melakukan pengobatan massal Jumat [16/5/2014],” tandas Siswanto.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya