SOLOPOS.COM - ilustrasi keracunan (Dok/Solopos)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten terus mengembangkan pemeriksaan sampel air sumur warga Kebonagung, Gantiwarno, Klaten di laboratorium setempat.

Kepala Dinkes Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan ada indikasi air sumur warga sudah tercemar sebelum hajatan yang memakan korban digelar pada pekan lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu merujuk sejumlah keluhan diare yang dirasakan warga setempat sebelum hajatan.

“Kami belum bisa menyimpulkan ada tidaknya kandungan bakteriologis dalam air. Namun melihat peristiwa diare sebelum hajatan yang cukup sporadis, ada kecurigaan airnya yang tercemar,” kata dia, Kamis (14/8), di ruang kerjanya.

Lebih lanjut, Ronny menginstruksikan seluruh puskesmas di Klaten untuk menggiatkan penyuluhan tentang pengolahan makanan.

Ronny mengatakan materi penyuluhan tersebut penting untuk menekan peristiwa keracunan di kalangan warga.

“Di desa kan kebanyakan [makanan] diolah sendiri. Jadi kebersihan harus benar-benar terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, Sumini, 45, warga Kebonagung yang sebelumnya dirawat di klinik setempat sudah dibolehkan pulang. Namun, lima warga lain yang menderita diare masih dirawat di lokasi terpisah.

Menurut Kepala Puskesmas Gantiwarno, Andi Markoco, pihaknya memantau 24 jam untuk perkembangan kesehatan warga. “Kami awasi terus. Kemarin sudah ada satu yang pulang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya