SOLOPOS.COM - Sekretaris Kecamatan Kedawung, Sragen, Triyono, menunjukkan dua sampel makanan sambal gudangan dan tanah untuk mengolah daun pepaya di rumah warga di Dukuh Ngrombo, Celep, Kedawung, Sragen, Jumat (26/8/2022). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGENKeracunan massal yang dialami 11 warga Desa Celep, Kedawung, Sragen, dicurigai berasal dari bumbu gudangan yang terbuat dari parutan kelapa serta tanah yang dipakai untuk mengolah daun pepaya supaya tidak pahit.

Tim Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen mengambil sampel bumbu gudangan dan tanah serta air yang dipakai memasak untuk diperiksa di laboratorium. Dua sampel itu yang dicurigai sebagai penyebab keracunan 11 warga di Desa Celep seusai bancakan, Kamis (25/8/2022)

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi, Jumat (26/8/2022) sore, 11 orang yang keracunan itu masih opname di klinik swasta di wilayah Kabupaten Karanganyar. Mereka terdiri atas 10 orang dari Dukuh Ngrombo dan satu orang dari Dukuh Mlokolegi.

Warga Celep, Sragen, yang mengalami keracunan massal itu masuk ke Klinik Naura Medika di Jl. Jamus-Jambangan Kutho Kerjo, Karanganyar, secara bertahap pada Kamis siang, Magrib, dan malam.

Warga Dukuh Ngrombo, Celep, Kedawung, Sragen, Joko, 48, saat ditemui Solopos.com bersama Tim DKK Sragen, Jumat (26/8/2022), menerangkan kejadian itu berawal saat Mbah Karso Dikromo, 75, menggelar hajatan wetonan Sura dengan bancakan atau kenduri pada Rabu (24/8/2022) malam.

Baca Juga: Waduh! 11 Warga Celep Sragen Keracunan Massal seusai Makan Nasi Bancakan

Dia mengatakan bancakan gudangan itu dibagikan kepada anggota keluarga satu brayat. “Pada keesokan harinya, Kamis, ada yang bergejala, ada yang diare, ada yang muntah, dan panas. Kemudian mereka secara bertahap dibawa ke klinik. Ada yang masuk klinik siang, ada yang waktu Magrib, dan malam hari,” ujar Joko.

Gudangan yang diduga memicu keracunan massal di Celep, Sragen, itu berisi atas daun pepaya, daun lembayung, dan pelas. Joko yang masih ponakannya Mbah Karso Dikromo mengaku biasanya bancakan itu juga sampai ke rumahnya tetapi Rabu malam itu kebetulan Joko tidak mendapatkan bancakan.

Uji Laboratorium

Mbah Karso pun kebetulan tidak makan gudangan tetapi hanya makan pelas sehingga sehat. Tim DKK yang dipimpin Kepala DKK Sragen dr Hargiyanto datang ke rumah Mbak Karso Dikromo.

Hargiyanto datang bersama Sekretaris DKK Fanni Fandani dan Kasi Surveilans dan Imunisasi DKK Sragen, Tri Raharno. Kedatangan tim DKK didampingi tim Puskesmas Kedawung 2, Sekretaris Kecamatan Kedawung, Triyono, dan Kepala Desa Celep Agus Woyo.

Baca Juga: Keracunan Massal Solo, Polisi & Dinkes Cek Sampel Makanan hingga Air

Tri Raharno mengambil sampel sambal gundangan berbahan parutan kelapa, tanah yang dipakai untuk mengolah daun pepaya, dan air yang dipakai untuk memasak.

“Sampel-sampel tersebut akan dibawa untuk uji laboratorium. Airnya diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah DKK Sragen sedangkan untuk sampel makanan dan tanah dibawa ke Labkesda Provinsi Jawa Tengah besok pagi,” ujar Hargiyanto saat ditemui Solopos.com, Jumat petang.

Hargiyanto semula bertanya-tanya kenapa warga Celep yang keracunan massal itu tidak dilarikan ke Puskesmas Kedawung 2 Sragen yang lebih dekat. Setelah bertemu warga di Celep, ia baru tahu ternyata warga takut dites swab bila dibawa ke Puskesmas Kedawung 2.

Hargiyanto sempat melihat kondisi pasien yang dirawat di klinik di wilayah Kerjo, Karanganyar. Dari 11 orang yang opname di klinik itu ternyata sudah membaik dan satu orang di antaranya sudah pulang. Hargiyanto juga berbincang dengan pasien dan keluhan pasien rata-rata diare, muntah, dan demam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya