SOLOPOS.COM - Beberapa korban keracunan massal yang masih menjalani observasi di Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem, hingga Kamis (22/1/2015) siang. (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Keracunan makanan, korban terus bertambah. Semula hanya 70 orang, kemudian bertambah menjadi 107 orang. Terakhir, jumlah mencapai 149 orang.

Harianjogja.com, SLEMAN – Ratusan usaha katering di Sleman tidak memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Jasaboga. Katering penyedia makanan karyawan perusahaan garmen yang menimbulkan keracunan termasuk belum memiliki sertifikat itu.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Sebelumnya ratusan karyawan PT Mataram Tunggal Garmen (MTG) di Balong, Donoharjo, Ngaglik, Sleman tiba-tiba mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan katering.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Mafilindati Nuraini menjelaskan berdasarkan investigasinya korban keracunan mencapai 149 karyawan. Beberapa di antaranya tidak memeriksakan diri ke rumah sakit. Tapi mereka merasakan reaksi seperti korban lain kemudian diobati secara mandiri. Sejalan dengan itu pihaknya terus berupaya melakukan pembinaan terhadap para pengusaha katering. Terutama kaitannya dengan sertifikasi jasa boga. (Baca Juga : KERACUNAN MAKANAN : Jumlah Korban Bertambah Jadi 107 Orang)

“Ini sudah KLB [Kejadian Luar Biasa], kalau makan pada lokasi yang sama, korban lebih lima orang sudah KLB. [Kepada katering], kami pembinaannya melalui sertifikasi itu. Mereka memang harusnya tergabung dalam asosiasi [Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia] se-Sleman,” terangnya, Senin (26/1/2015).

Sementara itu Manajer Accounting PT MTG, Dewi Yulianti menyatakan karyawan yang mengalami keracunan hingga Senin (26/1/2015) secara keseluruhan sudah masuk kerja. Sedangkan untuk katering yang menyediakan makanan sementara dihentikan dan tidak mensuplai makanan.

“Hari ini sudah masuk semua. [Soal katering] sementara dihentikan setelah ada peristiwa [keracunan],” ungkapnya melalui ponsel.

Sementara itu kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Kapolsek Ngaglik Kompol Partono menyatakan pihaknya sudah memeriksa 13 karyawan yang menjadi korban keracunan. Serta memeriksa satu orang dari pihak salahsatu katering. Pada Senin (26/1/2015) kemarin pihaknya juga meminta keterangan pihak manajemen perusahaan.

“Kateringnya sementara baru satu yang kami periksa. Rencananya yang lain juga,” ujar Kapolsek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya