SOLOPOS.COM - Seorang bocah, Rabu (21/3/2018), menjalani perawatan di RSUD Loekmono Hadi Kudus karena keracunan yang diduga karena nasi kotak dari tetangganya. (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Keracunan nasi kotak hajatan membuat puluhan warga Kudus harus dilarikan ke RSUD Loekmono Hadi.

Semarangpos.com, KUDUS — Puluhan warga Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (21/3/2018), harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami keracunan, diduga akibat mengonsumsi nasi kotak dari acara hajatan salah seorang warga desa setempat.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Kabid Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi, Aris Jukisno, mengatakan jumlah warga yang menjalani perawatan di RSUD Kudus mencapai 27 orang. Pasien-pasien yang diduga mengalami keracunan makanan tersebut, mulai dirawat di RSUD Loekmono Hadi sejak Senin (19/3/2018) malam.

Dari jumlah itu, lanjut dia, sekitar 16 orang di antara mereka menjalani rawat inap, sedangkan 11 orang boleh menjalani rawat jalan. Di antara pasen-pasien yang mengalami keracunan makanan tersebut, lanjut dia, terdapat lima anak yang berusia di bawah lima tahun.

Kelima anak itu diharuskan menjalani rawat inap. Kondisi kelima anak tersebut, diakui Jukisno mulai membaik karena intensitas muntah mereka mulai berkurang. “Jika sebelumnya mengalami demam, kini mulai menurun,” ujarnya.

Hampir semua pasien, kata dia, kondisinya mulai membaik, meskipun masih ada seorang pasien yang haris menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU).

Novita, salah seorang warga Desa Dersalam yang mengalami keracunan, mengaku mulai merasa pusing dan mual sejak Senin pagi. Selanjutnya, lanjutnya, ia periksa ke dokter terdekat hingga dua kali karena pemeriksaan pertama tidak menunjukkan perkembangan.

“Badan saya justru semakin lemas, akhirnya Selasa malam periksa ke RSUD Loekmono Hadi,” ujar Novita warga Desa Dersalam. Hingga kini, Novita masih harus menjalani rawat inap di RSUD Loekmono Hadi Kudus.

Ia mengaku menyantap makanan dos yang diterima dari rumah tetangganya yang bernama Sumiati saat acara memperingati 40 hari wafatnya almarhum Subagio, Minggu (18/3/2018) malam, pada Senin dini hari. “Makanan tersebut saya santap untuk menu sahur. Hanya saja, pagi hari pukul 08.00 WIB, perut mulai sakit dan mual-mual serta muntah sehingga akhirnya periksa ke dokter,” ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kudus Hikari Widodo menambahkan atas kasus dugaan keracunan makanan yang dialami warga Desa Dersalam serta Desa Tumpangkrasak tersebut, sudah diambil sampel makanan untuk diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Semarang. Sampel makanan itu berupa mi dan tempe.

Biasanya, lanjut dia, kasus keracunan makanan disebabkan adanya bahan yang digunakan sudah kedaluwarsa atau tumbuh jamur sehingga mengakibatkan keracunan. Kasus dugaan keracunan tersebut, berawal ketika digelar acara hajatan di rumah Sumiati warga, Desa Dersalam yang mengundang warga sekitar, Minggu malam.

Pada acara yang dihadiri 40 orang itu, dibagikan nasi kotak berisi nasi, ayam kecap, telur kecap, oseng tempe, mi dan jajan seperti apem, chesse stick, dan pisang. Setelah selesai acara hajatan digelar, pada Senin dini hari, terdapat beberapa warga yang mengalami pusing dan mual-mual serta mengalami diare, diduga setelah memakan nasi kotak tersebut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya