SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan.(JIBI/Solopos/Dok.)

Keracunan Klaten diduga dialami puluhan siswa SDIT Nurul Akbar.

Solopos.com, KLATEN –Puluhan siswa SDIT Nurul Akbar, Tegalmulyo, Gergunung, Klaten Utara mengalamami mual, muntah-muntah dan pusing, setelah makan biskuit dan kue serabi. Belasan murid di antaranya terpaksa dilarikan ke RSI Klaten, Kamis (8/9/2016).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala SDIT Nurul Akbar, Edy, mengatakan Kamis sekitar pukul 11.30 WIB murid di SDIT yang berlokasi di Tegalmulyo, Kelurahan Gergunung, Klaten Utara itu mengeluhkan mual dan pusing. Beberapa ada yang sampai muntah.

Alhasil, pengelola sekolah mengumpulkan murid-murid ke aula sekolah setempat.

“Saat kejadian saya tidak berada di sekolah karena menghadiri kegiatan di luar. Sekitar pukul 11.30 WIB ada guru yang melaporkan ke saya terkait kejadian tersebut. Kemudian kami menghubungi PMI untuk meminta pertolongan,” kata Edy saat ditemui wartawan di sekolah setempat, Kamis.

Dari 233 murid kelas I-VI di SDIT setempat, sekitar 30 murid mengeluhkan pusing, mual, hingga muntah. Dari jumlah itu sekitar 14 murid dirujuk untuk mendapatkan pertolongan ke rumah sakit. “Ada 14 anak yang dirujuk ke RSI Klaten,” ungkapnya.

Edy belum bisa memastikan penyebab para murid mengeluhkan mual, muntah, serta pusing. Hanya, sekitar pukul 09.30 WIB atau saat jam istirahat seluruh murid di sekolah setempat mendapat makanan ringan berupa biskuit bermerek Riario dan serabi.

“Beberapa anak yang mengeluh sakit saya tanya. Tadi ada yang hanya makan biskuit saja, ada yang hanya makan serabi saja, serta ada yang makan kedua-duanya,” ungkapnya.

SDIT Nurul Akbar menerapkan full day school terutama bagi murid kelas II-VI dengan jam pulang sekitar pukul 15.00 WIB. Setiap pukul 09.30 WIB, para murid mendapatkan makanan ringan. Sementara, sekitar pukul 12.00 WIB murid mendapatkan makan siang.

Lebih lanjut, Edy mengatakan masalah menu dan pengadaan makanan ringan serta makan siang melalui yayasan yang menaungi sekolah setempat yakni Yayasan Urwatul Wutsqa. “Jadi, kami tinggal menerima dan membagikan ke anak-anak,” katanya.

Terkait kejadian itu, Edy memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Sementara, para murid yang mengeluhkan sakit langsung mendapat pengobatan dari petugas kesehatan yang mendatangi sekolah setempat.

Berdasarkan pantauan, murid yang mengeluhkan pusing, mual, dan muntah diminta beristirahat di aula sekolah setempat. Sebanyak 14 anak yang sempat dilarikan ke RSI Klaten dipulangkan menggunakan mobil ambulans milik PMI sekitar pukul 13.40 WIB.

“Kondisi mereka sudah membaik, tidak perlu sampai mendapatkan perawatan khusus. Di rumah sakit tadi anak-anak diberi sirup oleh dokter lalu ada yang langsung muntah-muntah ada yang buang air besar. Mereka di rumah sakit sekitar 30 menit,” kata salah satu petugas dari PMI Klaten, Guntur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya