SOLOPOS.COM - Ilustrasi pabrik ditutup. (kaskus.co.id)

Keracunan Bantul diharapkan tidak hanya berujung pada teguran, tetapi juga tindakan tegas.

Harianjogja.com, BANTUL– DPRD Bantul mendesak Pemkab memberi sanksi tegas kepada PT Dong Young Tress, menyusul insiden keracunan ratusan karyawannya hingga dua kali berturut-turut. Dewan mengancam mengeluarkan rekomendasi penutupan perusahaan bila kasus serupa kembali terjadi.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Komisi D DPRD Bantul yang membidangi ketenagakerjaan, pada Selasa (10/2/2015) kembali memanggil manajemen PT Dong Young Tress, jasa penyedia makanan Ridho Catering, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul serta Dinas Kesehatan setempat.

Ekspedisi Mudik 2024

Sejumlah anggota Komisi D DPRD mempertanyakan sanksi apa yang akan dijatuhkan terhadap Dong Young Tress dengan kejadian yang kedua ini. Dewan meminta pemerintah bertindak tegas.

“Apa punishment nya, jangan hanya setiap kejadian ditegur-ditegur saja,” tegas Ketua Komisi D DPRD Enggar Surya Jatmiko.

Enggar menegaskan bila kasus serupa kembali terjadi, dewan kata dia dapat mengeluarkan rekomendasi kepada Pemkab Bantul untuk menutup perusahaan yang kini mempekerjakan lebih dari 2.000 orang karyawan itu.

“Ibaratnya permainan bola, kalau terjadi keracunan lagi sudah kartu merah, kami tidak akan segan-segan merekomendasikan menutup perusahaan,” ancam dia seusai
audiensi.

Pemkab Bantul diminta tidak main-main terhadap keselamatan tenaga kerja di wilayahnya kendati di sisi lain daerah ini membutuhkan kehadiran investor untuk menyerap tenaga kerja. Keselamatan tenaga kerja tetap harus menjadi prioritas.

“Jangan main-main karena ini menyangkut nyawa manusia, mereka sudah seharian bekerja keras lalu diberi makanan tidak layak. Kita pakai hati nurani saja,” ujarnya
lagi.

Pemkab Bantul yang diwakili Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Suyoto enggan menjawab sanksi apa yang akan diberikan terhadap Dong Young Tress. Pembahasan mengenai kinerja perusahaan itu menurutnya akan dibahas pada forum lain.

“Saya rasa soal itu kita bahas di forum lain saja agar pembahasan hari ini soal katering tidak melebar,” tutur Suyoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya