SOLOPOS.COM - Rizieq Shihab menyerukan publik menghadiri Reuni 212 lewat video di Youtube. (Youtube)

Alumni 212 menyebut bahwa kepulangan Habib Rizieq Shihab tergantung langkah dari Anies Baswedan.

Solopos.com, JAKARTA — Sempat beberapa kali diisukan akan kembali, kepulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang terjerat beberapa kasus pidana belum juga terealisasi. Belakangan, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan justru disebut-sebut sebagai kunci jadi tidaknya kembalinya Rizieq.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Apa kaitannya? Alumnus gerakan 212 Faisal Assegaf mengatakan kunci kepulangan Rizieq berada di tangan Anies karena katanya kasus ini terkait Pilkada Jakarta.

“Saya minta Pak Anies Baswedan yang sudah didukung warga DKI sebagai Gubernur untuk mengambil langkah-langkah. Membentuk panitia atau apa, segera untuk menghentikan ini semua. Jadi solusinya ada di Anies Baswedan,” katanya di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/2/2018), dilansir Suara.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Faisal mengatakan kasus Rizieq Shihab bukanlah kasus nasional. Karena itu, yang harus mengurusnya adalah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta itu.

“Karana masalah Habib Rizieq ini kan berkaitan dengan Pilkada DKI. Dan aksi bela Islam ini kan berada di Jakarta. Kalau ada warga DKI yang mungkin belum mendapatkan keamanan, ketenangan dan sekarang ingin pulang jadi kontroversi, ini bukan masalah nasional. Jadi Pak Anies yang turun tangan,” kata Faisal.

Faisal meminta Anies agar melakukan langkah konkret agar memberikan jaminan kepada tersangka kasus dugaan penghinaan Pancasila tersebut.

“Kita mau lihat sejauh mana Pak Anies berkomitmen dalam aksi 212 yang katanya aksi bela Islam super damai. Jadi Gubernur DKI yang dihasilkan oleh super damai, sekarang saatnya. Rangkul Habib Rizieq dan sebagai warga Jakarta untuk hidup dengan aman dan nyaman,” katanya.

Faisal yakin, apabila Anies menjamin kenyamanan, Rizieq pasti pulang ke Indonesia. “Kalau Anies yang bujuk, Habib Rizieq mau ikut, itu pasti,” kata Faisal.

Bahkan Faisal mengatakan apabila Anies tidak melakukannya, maka ia akan membalasnya kepada Anies. “Harus mau, kalau nggak saya gebukin (Anies),” katanya.

Ketua Progres 98 tersebut juga mengatakan Anies adalah orang yang paling sering berkomunikasi dengan Rizieq. Karena itu, yang tahu tentang kapan pulangnya Rizieq hanyalah Anies.

“Tanya di Anies Baswedan. Yang paling banyak berkomunikasi (dengan Habib Rizieq) itu Anies Baswedan, Gubernur, dia punya warga harus diselesaikan,” katanya.

Karena itu dia membantah pernyataan akan adanya ancaman jika polisi merecoki kepulangan Rizieq ke Indonesia. Namun, dia akui ada pihak yang memanfaatkan momen tersebut untuk mencapai kepentingannya.

“Mungkin ada satu kelompok yang hidup dari goreng-menggoreng, kalau tak menggoreng mereka tak hidup. Jadi untuk kepentingan jangka pendek saja untuk Pilkada atau gangguan stabilitas keamanan. Mereka mendapatka dari situ dan itu merendahkan martabatnya Habib Rizieq,” katanya.

Sementara terkait proses hukum terhadap kasus yang menjerat Rizieq, Faisal ingin berjalan terus dan dilanjutkan ke pengadilan. Dia ingin, hal yang terjadi dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berlaku juga untuk Rizieq. “Nanti ke Pak Anies [soal proses hukumnya]. Kalau sudah dijamin, ini sudah aman, kita setuju masuk ke pengadilan saja,” katanya.

“Bukan tiru kesatria Ahok, karana Ahok itu kan kami minta lakukan sesuai proses hukum dan dia ikuti kan sesuai permintaan tokoh Islam. Dan sekarang ada tokoh Islam yang memang bermasalah ya harus masuk dan bertarung, tanpa membawa massa. Dan saya kira Habib Rizieq mau untuk itu,” kata Faisal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya