SOLOPOS.COM - Sri Suwanti, 65, warga Barepan Etan RT 008/RW 004, Desa Barepan, Kecamatan Cawas, saat menunjukkan fotonya bersama dengan keponakannya, Mayor Laut (E) Whilly di rumahnya, Senin (26/4/2021). Mayor Laut Whilly merupakan salah satu awak KRI Nanggala 402 yang dinyatakan tenggelam di perairan Bali. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN - Sri Suwanti, 65, warga Barepan Etan RT 008/RW 004, Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Klaten, berharap jenazah seluruh awak KRI Nanggala-402 dapat diangkat ke permukaan secepatnya.

Mayor Laut (E) Whilly, salah seorang kru kapal selam KRI Nanggala-402, merupakan keponakan warga Klaten Sri Suwanti yang sudah dianggap sebagai anak sendiri. Sebagaimana diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali, Rabu (21/4/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Hamas Jogokariyan Jogja Salurkan Bantuan Untuk Keluarga Awak KRI Nanggala-402

Saat itu, KRI Nanggala-402 hendak melakukan latihan tembak rudal C802 dan torpedo. Selanjutnya, KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam dan seluruh awak kapal selam dinyatakan gugur dalam tugas. Total awak kapal selam mencapai 53 orang.

"Sejak kecil Whilly itu memang ingin masuk angkatan militer laut. Dia memang berdomisili di Surabaya. Tapi bapaknya Whilly itu asli Barepan, Kecamatan Cawas sini," kata Sri Suwanti, 65, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya, di Barepan, Kecamatan Cawas, Senin (26/4/2021).

"Saat Lebaran [sebelum muncul pandemi Covid-19], semua sanak saudara pasti berkumpul di sini, termasuk Whilly. Saya ini sudah tiga hari enggak mau makan karena memikirkan itu terus. Meski keponakan, Whilly itu sudah seperti anak saya sendiri. Saya selalu berdoa yang terbaik bagi keponakan saya itu," lanjutnya.

Sri Suwanti mengatakan Mayor Laut Whilly merupakan anak dari adik kandungnya yang bernama Harsono. Hubungan keluarga Sri Suwanti dengan keluarga Harsono sangat dekat. Saat ini, Mayor Laut Whilly sudah berkeluarga dengan memiliki satu istri dan tiga putra.

"Whilly itu lulusan terbaik. Orangnya memang pintar. Whilly itu masuk angkatan [TNI AL] tak pakai uang sepeser pun. Meski berpangkat, Whilly itu mau berteman dengan siapa saja. Orangnya fair. Tugasnya Whilly memang menyelam di laut. Itu tugas negara," katanya.

Baca Juga: MAKI Duga Ada Keterlibatan Pimpinan KPK pada Kasus Suap Wali Kota Tanjungbalai

Hal senada dijelaskan Ketua RW 008 Barepan, Kecamatan Cawas, Pardiyana 59. Salah satu tokoh masyarakat di Barepan tersebut sempat mengenal Whilly saat masih kecil dan masih muda.

"Kalau Lebaran memang sering ke sini. Istilahnya ada kumpul keluarga besar. Sering mudik [sebelum muncul pandemi Covid-19]. Waktu sebelum masuk AKABRI, saya sudah mengenalnya. Orangnya [Mayor Laut Whilly] memang periang. Saat bertemu tetangga di sini mau ngobrol," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya