SOLOPOS.COM - Saksi yang juga sahabat Mirna, Hanie Juwita Boon (kanan), bersama sejumlah pegawai kafe Olivier mengikuti rekonstruksi kejadian kasus kematian Wayan Mirna Salihin dalam persidangan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Kuasa hukum Jessica sempat mempertanyakan keberadaan sedotan yang dinilai merupakan salah satu fakta perjalanan sianida di kopi Mirna. (JIBI/Solopos/Antara/Yudhi Mahatma)

Saksi dari Kepolisian New South Wales Australia membeberkan 14 catatan kasus yang terkait Jessica Wongso di negara itu.

Solopos.com, JAKARTA — John Jesus Torres, petugas dari Kepolisian New South Wales (NSW), yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) membeberkan 14 laporan kasus terkait Jessica Kumala Wongso di Australia. Laporan tersebut menggambarkan perilaku Jessica selama 2015 hingga sesaat sebelum pulang ke Indonesia dan bertemu Wayan Mirna Salihin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari 14 laporan tersebut, ada kasus yang tergolong sebagai catatan kriminal, yaitu mengemudi dalam keadaan mabuk dan menabrak sebuah panti jompo. Dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (16/9/2016) malam, John juga menyebutkan seharusnya Jessica dipanggil ke pengadilan untuk sidang pada 4 dan 26 Februari 2016 di New South Wales, untuk kasus lain.

Padahal, Jessica sudah berada di Indonesia sejak Desember 2015. Sedangkan Mirna meninggal setelah minum kopi pada 6 Januari 2016. Artinya, saat pulang ke Indonesia, Jessica sedang berurusan dengan penegak hukum di sana. Ada 15 nomor laporan tentang Jessica, namun satu laporan yang terduplikasi. John pun membacakan satu persatu penjelasan ringkas setiap laporan tersebut.

Laporan pertama dengan nomor E 33886859 dibuat pada 5 Juni 2008. Saat itu, Jessica Kumala WOngso melaporkan pencurian barnag miliknya yang terjadi di stasiun kereta di Sydney. Jessica melaporkan kasus itu ke Kepolisian Sydney City.

Laporan kedua dibuat pada 23 Maret 2014. Saat itu, petugas kepolisian Sydney menggelar operasi (razia) kendaraan untuk menemukan pengemudi yang sedang dalam pengaruh alkohol dengan mengetes napas mereka.

“Saat itu, Nona Wongso mengemudikan kendaraan bermotor dengan pengaruh alkohol di dalam sistem tubuhnya. Nona Wongso diberi surat panggilan untuk mengghadiri sidang, karena melanggar UU Perhubungan Darat, dan surat izin mengemudinya ditangguhkan sampai sidang dilakukan,” kata John membacakan laporan itu.

Laporan ketiga dibuat pada 28 Januari 2015, oleh Kantor Kepolisian Lockhart. Laporan itu berisi pengaduan Patrick O’COnnor bahwa dia mendapat panggilan telepon dari Jessica Wongso. “Pada laporan itu tidak disebutkan namanya [Patrick], tapi hanya mantan pacar,” kata John.

Laporan berisi panggilan telepon yang diterima Patrick dari mantan pacarnya yang mengancam akan bunuh diri menggunakan pisau. Polisi datang ke alamat tersebut Jessica dan polisi berbicara dengan yang bersangkutan. Polisi mengatakan bahwa Jessica mengaku dia melakukan ancaman tersebut, tapi tidak benar-benar akan melakukannya.

Di apartemen itu, polisi menemukan pisau dapur di kamar tidur. Sebuah ambulans kemudian didatangkan dan membawa Jessica ke RS Royal Prince Alfred untuk tes psikologi.

Laporan keempat bernomor E 56910347 dan dibuat pada 29 Januari 2015 oleh kepolisian Lockhart. Saat itu, polisi dihubungi oleh ambulans New South Wales dan telepon dari Patrick O’COnnor yang khawatir tentang Jessica. Polisi datang ke lokasi itu karena Wongso mengancam menyakiti diri sendiri dengan mengirim sebuah email. Jessica lalu dibawa ke RS COncord untuk pemeriksaan psikologi.

Laporan kelima menyebutkan kejadian pada 22 Agustus 2015. Saat itu, Jessica mengendarai mobil dan menabrak sebuah bangunan. Selain bangunan rusak, mobil juga mengalami kerusakan di bagian depan dan bagian kiri depan. Jessica juga mengalami cedera, seperti retak pinggul dan memar pada paru kanan. Dari sampel darah Jessica, ditemukan konsentrasi alkohol yang tinggi. Karena kasus ini, Jessica seharusnya menghadap pengadilan pada 26 Februari 2016. Baca juga: Jessica Pernah Tabrak Panti Jompo di Sydney 2015 Lalu.

Laporan keenam bernomor E 60013169 dibuat pada 26 Oktober 2015. Polisi Lockhart menerima telepon dari Patrick O’Connor. Isinya mengadukan bahwa mantan pasangannya, Jessica Wongso, mengirim pesan singkat bahwa dia mencoba meracuni dirinya sendiri memakai karbondioksida. Patrick mengatakan kemungkinan Jessica di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan.

Saat polisi tiba di alamat Jessica, mereka mencium bau karbon terbakar dari dalam apartemen dan mengevakuasi perempuan itu ke halaman. Polisi menemukan pemanggang yang menggunakan gas. Jessica mengaku depresi terkait kasusnya pada Agustus 2015 itu. Jessica pun dibawa kembali ke RS Royal Prince Alfred. Baca juga: Inilah Rentetan Percobaan Bunuh Diri Jessica di Australia.

Laporan ketujuh kembali dibuat oleh kepolisian Lockhart. Saat itu, polisi kembali menerima telepon dari Patrick O’COnnor yang khawatir dengan Jessica. Mantan pacarnya itu kembali mengirim pesan singkat berisi ancaman bunuh diri. Polisi kembali datang dan berbicara dengan Patrick dan Jessica. Jessica mengaku depresi karena tidak mendapatkan balasan pesan singkat dari Patrick O’Connor ketika mereka sudah berencana bertemu hari itu.

Polisi mengetahui Jessica berusaha menyakiti diri sendiri, namun yang bersangkutan hanya mengatakan dirinya baik-baik saja. Saat memeriksa apartemen itu, polisi menemukan botol Scotch di dekat tempat tidur dan pisau besar.

Jessica mengaku tidak tahu mengapa ada pisau itu. Menurut laporan itu, dia tidak bisa diam dan mengalami gangguan berupa berjalan dalam tidur. Dia mengaku akan berkonsultasi dengan spesialis masalah tidur pada 22 November.

Polisi juga melihat alarm detektor asap ditutup kantong plastik dan lakban. Mereka melepaskan barang-barang yang menutupi alarm tersebut dan menyerahkan Jessica ke tim krisis.

Laporan kedelapan yang bernomor E 60093943 tertanggal 16 November 2015. Seorang petugas Kepolisian Lockhart menerima panggilan telepon dari Patrick O’Connor. Patrick menerima pesan sungkat dari Jessica bahwa dia akan menyakiti diri sendiri. Patrick minta polisi datang ke alamat Jessica Wongso. Polisi datang ke alamat Jessica dan menemukan siapapun. Mereka lalu menghubungi petugas pemadam kebakaran dan memaksa masuk lewat pintu depan. Di dalam, Jessica tidur di kamarnya.

Jessica mengatakan dirinya baik-baik saja dan tidak mengonsumsi apapun. Tapi polisi temukan obat-obatan di sampingnya. Jessica mengakui telah mengirim ancaman itu, tapi tidak benar-benar akan melakukannya.

Laporan kesembilan bernomor E 59156237 dibuat pada 21 November 2015. Dalam kejadian ini, polisi kembali dihubungi O’Connor yang menerima pesan singkat dari mantan pacar yang mengancam bunuh diri. Jessica saat itu baru saja keluar dari RS Royal Price Alfred.

Saat datang ke alamat itu, Jessica sendiri yang membuka pintu, namun dalam keadaan mabuk. Di dalam apartemen, polisi menemukan sebotol wiski dan 3 surat di meja dapur. Satu surat menyatakan O Connor lah yang bersalah atas kematiannya. Sedangkan kedua surat untuk keluarga dan rekannya berisi ucapan selamat tinggal. Surat untuk keluarganya berisi juga berisi uang. Polisi yakin surat ini surat bunuh diri dan membawa Jessica ke RS Royal PRince Alfred untuk pemeriksaan psikologi.

Laporan ke-10 bernomor E 62027484 dibuat pada 24 November 2015. Lagi-lagi, O’Connor mengontak polisi karena khawatir ada kekerasan yang dilakukan Jessica Wongso. O’Connor meminta polisi mengeluarkan perintah penjauhan dari Jessica. Di khawatir jessica memiliki masalah kejiwaan serius dan terus menghubunginya melalui telepon dan pesan singkat. Pada 22 November 2015, O’Connor dihubungi temen perempuannya yang mengaku diancam Jessica melalui Facebook.

Wongso mengakui bahwa dia telah melakukan percobaan menyakiti diri sendiri. Pada 24 November, O’COnnor menghubungi Jessica karena terus menghubungi keluarga dan teman-temannya. Jessica tercatat mengirim 15 pesan singkat dan 9 panggilan tak terjawab. Bahkan polisi melihat sendiri 3 dari 9 panggilan itu.



O’Connor takut perilaku Jessica akan menjadi-jadi. O’Connor juga takut bahwa mantannya itu akan menghubungi teman dan rekan kerjanya. Dia khaatir keselamatannya dan temannya karena Jessica tak stabil. O’Connor meminta polisi menerbitkan permohonan perintah pengadilan untuk penjauhan mendesak Untuk menghindari Jessica.

Laporan ke-11 bernomor E 60357374 tertanggal 25 November 2016, merujuk ke laporan E 60347563. Hal ini terkait penjauhan yang dimintakan kepolisian. Menurut John, surat perintah ini kemudian diterbitkan pada 17 Desember 2015.

Laporan ke-12 bernomor E 599599575 muncul pada 25 November 2015. Polisi Lockhart kembali dihubungi Patrick O’COnnor yang melaporkan kerusakan kendaraan bermotornya. O’Connor yang saat itu sudah pindah mencurigai Jessica yang bertanggungjawab. Namun, Jessica menyangkal tudingan itu kepada polisi.

Laporan ke-13 bernomor E 58426860 dibuat pada 29 November 2015. Kali ini, atasan Jessica di NSW Ambulance, Kristine Charter, menghubungi polisi dan melaporkan Jessica tidak datang ke tempat kerja. Kristine khawatir dengan keadaan Jessica karena tahu kasus percobaan bunuh diri sebelumnya.

Polisi datang ke alamat Jessica namun tidak menemukan yang bersangkutan. Apartemennya terlihat berantakan dengan pakaian dan handuk berserakan di seluruh ruangan. Polisi juga menemukan bathubnya terisi air hangat.

Beberapa saat kemudian, polisi akhirnya bisa menghubungi Jessica yang mengaku baik-baik saja. “Dan apabila saya memiliki pikiran2 tertentum sayaa akan hubungi pusat krisis,” kata John membacakan keterangan Jessica ke polisi saat itu.

Laporan ke-14 bernomor E 59463335 dibuat pada 16 Desember 2015. Laporan berisi perintah pengekangan sementara yang diterbitkan oleh Pengadilan NSW yang diterbitkan pada hari yang sama. Perintah ini diterbitkan tanpa kehadiran Jessica pada sidang pertama di pengadilan 16 Desember 2015. Sidang diskors sampai 4 Februari 2016 dan 26 Februari 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya