SOLOPOS.COM - Rahmat Wibisono (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Elizabeth Alexandra Mary, Ratu Inggris Raya kelahiran 21 April 1926, mangkat pada 8 September 2022 di Kastil Balmoral. Jenazah Ratu Elizabeth II itu selanjutnya dipindahkan ke kediaman resminya di Edinburgh, Holyroodhouse.

Jenazah Elizabeth selanjutnya dipindahkan ke Aberdeen, Dundee, dan Perth, dengan mobil jenazah diiringi para putri mendiang ratu tersebut. Jenazah ratu lalu disemayamkan di Holyroodhouse. Dengan demikian, para anggota keluarga kerajaan dapat memberikan penghormatan secara pribadi. Penghormatan publik dilakukan di Katedral St. Giles.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Puluhan ribu pelayat berbaris di sepepanjang rute perjalanan. Tentu mereka akan mengenang dan menangisi kepergian Sang Ratu. Dengan pelbagai cara, sejauh ini karangan bunga mengalir ke istana-istana Sang Ratu, bahkan melintasi lautan dan benua, juga mengalir ke kantor-kantor perwakilan kerajaan.

Selama 70 tahun 214 hari bertakhta, Ratu Elizabeth II memang sangat berpengaruh di dunia. Sebagaimana dikatakan Raja Charles III, berpulangnya sang ratu menyisakan kesedihan yang sangat mendalam bagi keluarga Kerajaan Inggris Raya, negara-negara persemakmuran, bahkan dunia.

Ekspedisi Mudik 2024

Rasa duka juga dirasakan Malaysia yang pernah dijajah Inggris. Sebagai negeri commonwealth atau persemakmuran yang dimerdekakan Inggris di bawah kepemimpinan Ratu Elizabeth II pada 31 Agustus 1957, sudah semestinya Malaysia berduka.

Lazimnya berduka di Malaysia, pernyataan duka cita disampaikan para petinggi negara dan diikuti oleh segenap rakyat. Duka cita rakyat mungkin tercermin pada peri kehidupan masyarakat. Mengheningkan cipta atau setidaknya mengurangi aktivitas.

Selama bertakhta, Ratu Elizabeth II pernah beberapa kali melawat ke Malaysia. Pada tahun 1972, dalam usia yang masih sangat muda, Ratu Elizabeth II pernah sembilan hari berkunjung ke Malaysia. Dia juga pernah menghadiri upacara penutupan pesta olahraga persemakmuran di Kuala Lumpur pada 1998.

Nyatanya tidak terlihat suasana berkabung yang berlebihan di negara jiran itu. Siaran Buletin TV3 Malaysia, misalnya, hanya ditonton ribuan hingga puluhan ribu pemirsa. Daya tarik terbesar bukan pada kabar kematian ratu, melainkan kabar suksesi kepemimpinan Kerajaan Inggris dari Ratu Elizabeth II kepada Pangeran Charles.

Bagi Malaysia, pemberian kemerdekaan oleh Kerajaan Inggris itu memang tidak terlalu berpengaruh bagi rakyat negeri jiran itu. Lagi pula, pemberian kemerdekaan itu tidak memengaruhi kepentingan ekonomi negeri jilan itu.

Vernakular

Kepentingan ekonomi negara Malaysia tetap berada di tangan Inggris setelah diberi kemerdekaan. Kemerdekaan itu juga tidak harus harus diperebutkan dengan taruhan nyawa maupun materi layaknya para pahlawan kemerdekaan Indonesia pada masa lalu.

Maka tak mengherankan, tatkala Indonesia menjadi negara bangsa pada masa kini, Malaysia masih berkutat pada pemikiran rasial. Bahkan, untuk mendidik generasi muda pun negara itu masih terjebak pada pendidikan vernakular yang memecah belah bangsa.

Mereka tetap dipilah berdasarkan perkauman setelah dewasa. Alhasil, dalam urusan bahasa persatuan pun mereka gagal. Tentu saja itu merepotkan Indonesia, terutama dalam mewujudkan ambisi menginternasionalkan bahasa Indonesia.

Maklum saja, akar bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dianggap serumpun dengan bahasa Malaysia. Karena serumpun itu, kerap kali bahasa Indonesia dianggap sama dan sebangun dengan bahasa Malaysia.

Pada kenyataannya bahasa Indonesia sudah jauh lebih berkembang dibanding bahasa Melayu. Lagi pula bahasa Indonesia secara konstitusional telah diakui sebagai bahasa negara yang berfungsi sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.

Dalam sejarah kebangsaan Indonesia, hal itu dituangkan dalam Sumpah Pemuda. Dengan semangat itu, Indonesia sangat setia pada bahasa Indonesia. Ini berbeda dibanding Malaysia yang cenderung memanfaatkan bahasa Inggris sebagai bahasa ilmu pengetahuan, bahkan pergaulan sehati-hari mereka.

Berbekal posisi bahasa Indonesia itu pula, bahasa Indonesia lebih mampu menjadi bahasa internasional yang bisa digunakan sebagai bahasa pengantar di Persatuan Bangsa-Bangsa. Lagi pula persebaran bahasa Indonesia makin masif karena dipelajari oleh setidaknya penutur asing di 50 negara.

Besarnya populasi yang mempelajari bahasa Indonesia itu melengkapi lebih dari 275 juta warga negara Indonesia penutur bahasa Indonesia di negeri mereka sendiri. Posisi itu menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa dengan penutur terbanyak kelima di dunia.

Kepergian Ratu Elizabeth II, konstelasi politik negara-negara persemakmuran, dan eksistensi Indonesia mengungkap makna penting bahwa Indonesia harus makin berdaya agar menjadi kekuatan berpengaruh di dunia. Kekuatan yang dihormati karena independensi sebagai negara nonblok.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 13 September 2022. Penulis adalah jurnalis Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya