Kepercayaan generasi milenial terhadap Jokowi-JK sedikit lebih rendah daripada non milenial.
Solopos.com, JAKARTA — Optimisme kaum milenial terhadap pemerintahan Jokowi-JK ternyata masih lebih rendah dibanding dengan kaum non-milenial. Namun, tingkat kepercayaan mereka masih di atasu 75%.
Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018
Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukan sekitar 75,3% kaum milenial yang optimistis bahwa pemerintahan Jokowi-JK mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan kaum non-milenial yang persentasenya mencapai 77,8%.
Sementara itu, milenial yang tidak optimistis terhadap pemerintah dalam mendongkrak kesejahteraan mencapai 23,7%. Persentase tersebut lebih tinggi dibanding dengan kaum milenial yang hanya sekitar 21,9%.
Dari sisi optimisme terhadap kemampuan pemerintah meningkatkan pembangunan, CSIS merekam optimisme milenial hanya mencapai 82,5%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan non-milenial sebesar 83,8%.
Adapun, milenial yang tidak optimistis dengan kemampuan pemerintah dalam hal pembangunan mencapai 16,2%. Persentase ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan non-milenial yang hanya 15,7%.
Kendati optimisme kaum milenial lebih rendah dibandingkan kaum non-milenial terhadap pemerintah, CSIS menuliskan dalam laporannya bahwa milenial dan non-milenial optimistis terhadap pemerintahan Jokowi-JK dalam hal peningkatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan.
Survei Nasional CSIS bertajuk Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik Generasi Milenial ini dilakukan terhadap 600 responden dengan margin error 4%.
Survei tersebut juga menangkap responden dari populasi warga negara Indonesia berusia 17-29 tahun di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling melalui teknik wawancara tatap muka. Adapun survei berlangsung mulai 23 Agustus hingga 30 Agustus 2017.