SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kerja asing. (JIBI/Solopos/Antara)

Tenaga kerja saat ini ditandai dengan berbagai kondisi seperti tingkat pengangguran yang meningkat dari tahun ke tahun.

Harianjogja.com, SLEMAN- Bonus demografi penduduk dapat menjadi berkah sekaligus bumerang. Hal itu menjadi berkat ketika bonus demografi menghasilkan kesejahteraan yang jauh lebih baik dengan angkatan kerja yang produtif alias tidak menganggur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Penulis Buku Jembatan Emas Angkatan Kerja Indonesia Menyambut Bonus Demografi Fransiscus Go, keadaan angkatan kerja dapat menjadi masalah serius ketika lapangan kerja tidak cukup memadai untuk menampung angkatan kerja. “Bonus demografi ini pun dapat menjadi beban baru bagi Indonesia,” katanya melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Senin (26/9). Buku Fransiscus Go tersebut dibedah memperingati Dies Natalis ke-51 Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) bersama Dosen UAJY Y Sri Susilo.

Menurut Frans, wajah ketenagakerjaan saat ini sangat rumit. Tenaga kerja saat ini ditandai dengan berbagai kondisi seperti tingkat pengangguran (terbuka) yang meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, fenomena upah murah dan demonstrasi yang berulang setiap tahun terkait UMP kerap terjadi. Potensi dan persaingan dari tenaga kerja luar setelah diberlakukan MEA, kompetensi pekerja yang rendah yang ditandai dengan pendidikan yang rendah, keterampian dasar rendah.

“Perilaku tenaga kerja belum sepenuhnya profesional. Kondisi tersebut diperparah oleh rangkaian kebijakan eksperimental pemerintah dalam mengatasi hal ini. Masing-masing sektoral masih belum kompak,” kritiknya.
Dia mengingatkan agar semua pihak tidak boleh terperangkap dalam kondisi tersebut. Sebagai bangsa yang besar, kata Frans, semua sektor harus berbenah untuk mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi tinggi dan siap bekerja. “Diperlukan kreativitas dalam membenahi masalah ketenagakerjaan saat ini,” katanya.

Dia mengusulkan agar pemerintah berupa mewujudkan pembangunan data base dalam kerangka Man Power Planning Nasional secara terintegrasi. “Dengan data yang akurat dan konsisten memanfaatkan teknologi informasi spesial, kita dapat memulai pekerjaan besar ini, untuk Indonesia yang berjaya dalam kemandirian tenaga kerja menghadapi bonus demografi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya