SOLOPOS.COM - Dwikorita Karnawati (www.ugm.ac.id)

Tingkat kemiskinan saat ini lebih banyak terjadi di perdesaan sehingga menciptakan kondisi ekonomi yang timpang.

Harianjogja.com, JOGJA – Data pemerintah mencatat pada 2016 jumlah masyarakat yang bermukim di perdesaan kini kurang dari 50%, atau mengalami penurunan signifikan dibanding 1960 yang mencapai sebanyak 85%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati saat dihubungi dari Yogyakarta terkait dengan rencana UGM untuk mengembangkan desa pintar, Senin (28/11/2016) mengatakan, tingkat kemiskinan saat ini lebih banyak terjadi di perdesaan sehingga menciptakan kondisi ekonomi yang timpang.

Ekspedisi Mudik 2024

Jika ketimpangan perdesaan dan perkotaan tidak diminimalisasi, lanjutnya, maka akan membuat banyak pemuda memilih untuk meninggalkan desa dan mencari penghidupan di kota-kota besar.

“Banyak yang membangun kota pintar atau smart city, namun belum ada yang memikirkan bagaimana mengembangkan desa pintar,” katanya seperti dikutip Antara.

Oleh karena itu, UGM terpanggil untuk membangun kawasan perdesaan karena merupakan salah satu tonggak bagi kehidupan masyarakat Indonesia.

“Ini adalah skenario UGM untuk menerapkan pendidikan, riset, serta pengabdian kepada masyarakat untuk menguatkan kapasitas Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu, Rektor juga menyampaikan pentingnya inovasi dan pengembangan teknologi sebagai penggerak perekonomian nasional dan global.

Hal ini menjadi dasar bagi UGM dalam menjalin kolaborasi dengan pihak-pihak pendukung, termasuk institusi pemerintah, investor, ataupun perusahaan pengembang teknologi, imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya