SOLOPOS.COM - Pementasan pentas seni Festival Ketoprak di Balai Desa Bejiharjo, Selasa (12/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Paguyuban Ketoprak dari Desa Kepek, Kecamatan Wonosari keluar sebagai juara dalam festival ketoprak antar desa budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul.

Mereka berhasil menyisihkan 9 peserta lainnya dan berhak mewakili Gunungkidul dalam festival ketoprak tingkat DIY.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Kepek, Bambang Setyawan mengaku bangga atas prestasi yang diraih warganya itu. Padahal, para pemain yang berjumlah 40 orang itu mayoritas diisi pemain pemula. Meski demikian, kondisi itu tidak mengurangi kualitas permainan yang ditampilkan dalam lomba tersebut.

“Kami senang, karena terus menekankan pada pemain agar bermain dengan total. Keberhasilan ini merupakan ganjaran yang pas karena kami mempersiapkan lomba ini sejak dua bulan lalu,” katanya, Rabu (13/8/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan dalam pementasan itu mereka menampilkan lakon Babad Alas Nongko Doyong yang mengisahkan berdirinya Wonosari oleh Ki Demang Wonopawiro.

Festival kethoprak ini berlansung selama tiga hari mulai 10-12 Agustus. Tiap malamnya, ada empat kontestan yang mempertontonkan kebolehannya dalam bermain ketoprak.

“Namun khusus malam tadi [kemarin] yang bermain hanya dua kelompok. Karena malam terakhir sekalian diumumkan siapa pemenangn lomba itu. kita awalnya tidak menargetkan juara, karena kami ikut hanya untuk membuktikan kecintaan akan budaya yang ada,” tegas Bambang.

Sementara itu, salah seorang juri dalam perlombaan tersebut Ignatius Wahono mengatakan beberapa unsur penilaian dilakukan adalah berkaitan dengan dialog, akting, bloking, kostum serta tata rias yang digunakan. “Dari kriteria tersebut, dewan juri sepakat memilih perwakilan dari Desa Kepek keluar sebagai juaranya,” katanya.

Dia menambahkan, masing-masing peserta banyak yang menyajikan lakon yang berkaitan dengan cerita asal usul daerah masing-masing. Sebagai contohnya, cerita yang dipentaskan dari perwakilan Kecamatan Rongkop, mereka dalam pentas itu menampilkan asal usul terbentuknya Desa Jerukwudel.

“Contoh lainnya, yang ditampilkan pemenang lomba [Desa Kepek] juga mengisahkan tentang asal usul berdirinya Wonosari,” papar dia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul Saryanto dalam sambutannya berharap, festival ini bisa membangkitkan pentas seni ketoprak di Gunungkidul. harapannya, melalui kegiatan lomba ini seluruh pecinta maupun penggiat pentas seni ketoprak terus berkarya.

“Lewat kegiatan-kegiatan seperti ini merupakan bagian dalam melestarikan budaya. Apalagi, dengan perkembangan teknologi budaya yang ada mulai ditinggalkan oleh generasi muda kita,” ungkapnya.

Saryanto pun berharap, Desa Kepek sebagai wakil Gunungkidul bisa menampilkan performa terbaik dalam festival Ketoprak tingkat DIY nanti. Namun, yang paling penting dari kegiatan-kegiatan pentas seni ini bisa terus melestarikan budaya yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya