SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN–Kepala Kantor Arsip Kabupaten Sragen, Heru Wahyudi, menilai kepedulian pegawai di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Sragen kurang ihwal perawatan arsip di kantor masing-masing.

Padahal kerusakan arsip tergolong bencana. Heru mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah memasukkan kerusakan arsip termasuk kategori bencana. Hal itu wajar mengingat pentingnya arsip bagi kelangsungan pemerintahan. Bahkan Heru menegaskan arsip lebih penting ketimbang aset yang dimilik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun Heru melihat beberapa SKPD di Kabupaten Sragen tampak kewalahan mengelola arsip di kantor masing-masing. Apabila hal itu terjadi, mereka akan mengirim arsip secara periodik ke kantor arsip. Di sisi lain apabila mereka tidak mengirim arsip ke kantor arsip maka arsip dibiarkan begitu saja tanpa mendapat perawatan rutin.

Ekspedisi Mudik 2024

Alasan keterbatasan tenaga dan pekerjaan padat menjadi salah satu pemicu minim perhatian kepada arsip di kantor masing-masing. Oleh karena itu, Heru menuturkan kantor arsip memiliki beberapa program seperti pembinaan kearsipan bagi pihak desa dan kecamatan hingga SKPD.

Selain itu Heru juga berencana meletakkan tenaga khusus mengelola arsip di instansi besar seperti DPPKAD, DPU dan lain-lain.

“Belum banyak satker peduli pada arsip. Satker yang enggak bisa mengelola arsip karena persoalan personil dan lain-lain akan mengirim arsip ke kantor arsip. Sebetulnya masing-masing satker punya kantor arsip tapi kurang memadai,” kata Heru saat dihubungi Solopos.com, Senin (20/5/2013).

Heru mengaku sudah melakukan pembinaan kepada 64 desa dan enam kecamatan di Sragen, seperti Sambirejo, Gondang, Sambungmacan dan lain-lain Maret 2013. Desa Cemeng, Sambungmacan menjadi desa kali pertama yang menerima pembinaan kearsipan.

Heru beralasan Desa Cemeng dipersiapkan mewakili Kabupaten Sragen pada lomba kerasipan tingkat nasional. Tak hanya itu, desa yang terletak di wilayah utara Sungai Bengawan Solo itu diharapkan menjadi pelopor perbaikan perawatan arsip bagi wilayah lain di utara Sungai Bengawan Solo.

“Tujuan kami meningkatkan kesadaran dan menjadi contoh desa lain di utara Sungai Bengawan Solo. Rata-rata kelemahan pegawai di tingkat desa adalah minim sumber daya manusia (SDM). Maka kami berikan pelatihan dan pembinaan,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya