Solopos.com, SALATIGA – Kapolres Salatiga, AKBP Rahmad Hidayat, menilai kepatuhan warga Kota Salatiga cukup tinggi dalam menyukseskan Gerakan Satu Hari di Rumah, Minggu (4/7/2021).
Hal ini dibuktikan dengan tidak ditemukannya kerumunan warga di jalan serta kondisi lalu lintas yang lenggang.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Jalanan terpantau sepi dan lenggang. Lalu lintas lancer di mana-mana, karena hampir tidak ada kendaraan yang lewat,” ujar Kapolres kepada wartawan, Minggu siang.
Baca Juga: Kembali Viral, Posisi Proning Disebut Bisa Selamatkan Pasien Covid-19
Sebagian Besar Sudah Paham
Selama Gerakan Satu Hari di Rumah, akses masuk Kota Salatiga baik dari arah Simpang Blotongan maupun Tingkir ditutup sementara. Penutupan berlaku mulai pukul 07.00-16.00 WIB.
Sementara untuk pengendara yang melintas menuju arah Boyolali maupun Kabupaten Magelang dialihkan melalui Jalan Lingkar Salatiga (JLS). Sedangkan terkait aturan PPKM Darurat, Rahmad menilai masyarakat Salatiga sebagian besar sudah paham. Terbukti sebagian besar pemilik usaha tanpa diperintah telah menutup tempat usahanya pada pukul 20.00 WIB.
“Memang masih ada yang harus diingatkan, terutama penjual yang biasa berdagang pada malam hari,” terangnya.
Baca Juga: Kalbe Farma Tawarkan Alat Tes Covid-19 Dengan Sampel Air Liur
Rahmad menegaskan anggota Polres Salatiga akan terus turun ke jalan dan tempat keramaian menertibkan warga bersama-sama dengan TNI dan Satpol PP. “Tujuan kita semua adalah melindungi warga agar Covid-19 tidak semakin menyebar,” kata dia.
Terpisah, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, optimistis kebijakan Salatiga di Rumah Saja yang dipadu dengan PPKM Darurat akan menurunkan angka persebaran Covid-19.
Menurut Yuliyanto, salah satu penyebab lonjakan Covid-19 adalah mobilitas masyarakat yang cenderung tinggi. “Hari ini dengan Salatiga di Rumah Saja, kita lihat jalanan lengang. Masyarakat mematuhi imbauan tersebut karena memiliki kesadaran agar keadaan menjadi lebih baik,” ujarnya.