SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Usai membaca promosi buku di sebuah majalah mingguan, seorang kepala sekolah di Bantul bergegas membuktikan ke ruang pamer penerbit buku tersebut. Meyakini isi buku yang inspiratif, sang kepala sekolah memborongnya untuk dibagikan kepada para guru, dengan satu harapan agar guru-guru membaca dan menimba inspirasi darinya.

Terhadap buku yang sama, seorang kepala sekolah di Palembang mengundang penulisnya untuk berbagi pengalaman kepada para guru berkait dengan isi buku. Adapun dari Malang, seorang kepala sekolah membeli buku sekaligus menghadirkan penulisnya untuk seharian mengasah semangat keguruan.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Setiap kepala sekolah mempunyai cara sendiri-sendiri untuk mengembangkan para guru dalam institusinya. Ketiga contoh di atas menunjukkan betapa kesadaran akan on going formation, proses pembentukan diri terus-menerus pada diri setiap guru, salah satunya tergantung pada fasilitasi kepala sekolah.

Tuntutan untuk meningkatkan mutu diri pertama-tama memang berasal dari guru sendiri, tetapi hal itu hanyalah bersifat personal. Namun kepala sekolah yang mencoba menemukan berbagai cara untuk mengembangkan profesionalitas guru, upayanya itu akan bersifat sistematis dalam kebersamaan korps.
     
Tidak sedikit kepala sekolah yang abai pengembangan gurunya. Tidak sedikit kepala sekolah yang kurang sigap memanfaatkan berbagai peluang dan sarana untuk mengasah profesionalitas korpsnya. Menghadirkan inspirasi baru yang berupa buku, berbagai forum pengembangan ataupun kesempatan untuk memperluas pengalaman guru, perlu terus-menerus diupayakan kepala sekolah.

Akan tetapi, apa yang bisa diharapkan dari seorang kepala sekolah yang juga tidak antusias mengembangkan diri? Bagaimana seorang kepala sekolah bisa berpikir untuk mengasah pribadi para gurunya, kalau dirinya sendiri terbelit berbagai masalah?

Kejenuhan dan kemandegan dapat terjadi pada guru yang kesulitan memaknai rutinitas. Buku A Teacher Is Many Things (1979) mengingatkan bahwa mengajarkan satu pelajaran selama berpuluh tahun bisa menghilangkan gairah mengajar. Jika pengalaman itu membosankan guru, sudah pasti ia juga akan membosankan murid.

Ketika guru memperoleh kesempatan menyegarkan pengetahuannya, mereka tidak hanya akan membantu dan meneguhkan murid, tetapi juga meningkatkan hasratnya untuk mencari pengalaman yang diperlukan untuk belajar. 

Mengobarkan semangat belajar guru artinya menempatkan guru menjadi orang yang tahu dan yakin akan pengetahuannya, dan sekaligus juga menyadari akan keterbatasan segala macam pengetahuan., serta masih selalu belajar terus-menerus.

Akhirnya, yang dilakukan para kepala sekolah dengan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu guru-guru adalah demi pengajaran yang selalu dinamis. Kepala sekolah membantu guru menemukan sarana-sarana untuk mempertahankan atau menjaga kegairahan mendidik seperti kala pertama para guru memulai masuk kelas. Hanya kepala sekolah yang inspiratif dan terbuka dengan berbagai tawaran pembaruan yang mampu menghadirkan banyak inspirasi bagi para gurunya. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya