SOLOPOS.COM - Wali murid SD Sampangan, Wirokerten Banguntapan Bantul demo di sekolah, Rabu (15/1/2014). (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Harianjogja.com, BANTUL- Ratusan wali murid SD Sampangan, Wirokerten Banguntapan Bantul berdemonstrasi mendesak pencairan Bantuan Siswa Miskin (BSM) senilai hampir Rp40 juta yang tak kunjung dicairkan kepela sekolah meski sudah jatuh tempo.

Ratusan wali murid itu beramai-ramai menggeruduk SD Sampangan, Rabu (15/1/2014) pagi. Koordinator Wali Murid SD Sampangan, Juni mengungkapkan, mereka meminta otoritas SD Sampangan segera mencairkan BSM senilai Rp39 juta lebih.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Dana tersebut sedianya sudah dicairkan sejak Oktober lalu atau bersamaan dengan waktu pencairan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Namun belakangan diketahui, Kepala SD Sampangan Parjiyah justru menahan pencairan dana tersebut tanpa alasan yang jelas. “Harusnya dicairkan sejak 29 Oktober lalu. Hal-hal seperti ini harusnya jangan pernah terjadi lagi,” kata Juni, ditemui di sela aksi.

Juni merinci, ada 115 siswa SD Sampangan yang berhak menerima BSM. Untuk siswa kelas I menerima dana senilai Rp180.000 per orang serta siswa kelas II-VI menerima Rp360.000.

Selain mendesak pencairan BSM, wali murid juga menuntut Parjiyah dipecat dari kepala sekolah. Wali murid menduga Parjiyah menyelewengkan dana puluhan juta itu untuk kepentingan pribadinya. “Kami minta kepala sekolah jangan lagi mengajar di sini,” kata Paijo salah satu wali murid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya