SOLOPOS.COM - Petugas Dokkes Polres Klaten memeriksa temuan kepala manusia di jalur jalan Solo-Jogja, wilayah Dukuh Kepoh, Desa Kuncen, Kecamatan Ceper, Selasa (18/2/2014) pagi. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, KLATEN–Polres Klaten kembali kehilangan jejak identitas penemuan kepala di Jalan Solo-Jogja yang sebelumnya mengarah pada laporan kehilangan seorang warga di wilayah Kecamatan Trucuk.

Jejak itu hilang setelah warga yang melapor itu menyatakan anggota keluarganya yang hilang tidak pernah mengenakan kaos yang menjadi barang bukti penemukan kepala itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan Kapolres Klaten, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, saat ditemui Espos seusai serah terima jabatan Kasat Narkoba di Mapolres Klaten, Selasa (4/3/2014). Menurutnya, ciri-ciri yang sama hanya perempuan berusia sekitar 60 tahun dan memakai jarit cokelat.

“Beberapa waktu lalu memang ada laporan dari warga Trucuk yang merasa kehilangan anggota keluarganya. Usianya sama dengan penemuan kepala di Solo-Jogja yakni perempuan dengan usia sekitar 60 tahun dan sehari-hari juga memakai jarit sama seperti barang bukti temuan kepala itu. Tapi, yang membuat jejak itu hilang yakni kaos yang ada bersama temuan kepala itu tidak pernah dikenakan oleh warga yang hilang,” katanya.

Namun, hilangnya jejak itu tidak membuatnya patah semangat dan tetap berupaya untuk mencari identitas korban temuan kepala di Jalan Solo-Jogja tersebut. Seperti tetap menyisir di sekitar lokasi penemuan untuk memperoleh bukti-bukti baru serta bekerja sama dengan kepolisian antarkabupaten dan antarprovinsi.

“Walaupun belum ada titik terang, kami tetap berupaya mencari identitas korban. Seperti pencarian bukti di sekitar lokasi penemuan dan mencari informasi ke warga sekitar. Juga meningkatkan kerja sama jajaran kepolisian antarkabupaten dan antarprovinsi. Seperti belum lama ini ada kejadian mutilasi di Malang tetapi tidak ditemukan kepalanya. Namun ternyata ciri-cirinya tidak sama karena korban mutilasi itu masih muda,” ujarnya.

Terkait hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik (labfor) di Semarang, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan hasilnya secara resmi. Ia pun belum bisa mengetahui lebih lanjut tentang ciri-ciri korban.

“Saat ini kami juga masih menunggu hasil labfor dari Semarang karena belum ada hasilnya secara resmi. Temuan serpihan tubuh manusia tersebut masih diteliti di labfor,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Polsek Ceper mendapat laporan dari salah satu warga Trucuk yang mengaku kehilangan anggota keluarganya. Warga Trucuk tersebut curiga bagian tubuh manusia berupa serpihan kepala yang ditemukan di Jalan Solo-Jogja di Dusun Kepoh, Desa Kuncen, Kecamatan Ceper pada Selasa (18/2) adalah anggota keluarganya.

Sebab, warga Trucuk tersebut mengaku kehilangan anggota keluarganya beberapa hari sebelum ditemukannya potongan tubuh di jalan raya tersebut. Sejak saat itu, anggota keluarga dari warga Trucuk tersebut juga belum kunjung pulang ke rumah. Ciri-ciri anggota keluarga tersebut adalah seorang nenek yang berusia sekitar 60 tahun, sudah pikun dan suka pergi dari rumah. Selain itu, saat pergi juga mengenakan pakaian jarit cokelat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya