SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang – Sekitar 15 orang dari Perhimpunan Rakyat untuk Reformasi Sosial (Progres) Jawa Tengah, Selasa (6/4) pukul 10.00 WIB, menggelar unjuk rasa menuntut Kepala Badan Urusan Logistik Divre Jawa Tengah Harry Sahda mundur dari jabatannya karena dinilai gagal menyediakan beras untuk masyarakat miskin (Raskin).

Unjuk rasa digelar mulai dari Air Mancur Jalan Pahlawan menuju ke Kantor Bulog Jawa Tengah Jalan Menteri Supeno. “Jawa Tengah merupakan provinsi agraris dan sentra pangan, tapi kenapa beras raskin yang diberikan masyarakat berkualitas buruk dan berbau apek,” tegas Koordinator aksi Dian Supratikno.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Aksi kali ini sebagai buntut ditemukannya beras apek dalam sidak yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo di Bulog Solo. Saat itu, Bibit marah karena di dalam gudang Bulog banyak sekali beras berkualitas buruk.

Selain berorasi secara bergantian dan membawa berbagai poster, pengunjuk rasa juga menggelar aksi teaterikal di depan kantor Bulog Jawa Tengah. Mereka membawa gabah dan beras dua sak dan dua ayam. Tiba-tiba, ayam tersebut mati di dalam gabah.

Dian menyatakan, aksi ini untuk menggambarkan ayam ternyata bisa mati di lumbung gabah. “Ini sama saja yang terjadi di Jawa Tengah. Daerah ini sangat kaya pertanian dan sentra pangan tapi kenapa masyarakat masih banyak yang lapar,” kata Dian.

Para pengunjuk rasa juga menengarai adanya mafia yang bermain dalam berbagai pengadaan di Bulog. Pengunjuk rasa meminta agar Gubernur Jawa Tengah membentuk tim independen pemantau kualitas beras dari unsur petani, mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat.

Tempointeraktif/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya