SOLOPOS.COM - Kepala BBWS Bengawan Solo, Agus Rudyanto, saat memberi sambutan pada acara serah terima kegiatan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) 2020 di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (17/12/2020). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Anggapan wilayah Wonogiri merupakan daerah kekeringan bakal berubah menjadi daerah surplus air. Hal itu diungkapkan oleh Kepala BBWS Bengawan Solo, Agus Rudyanto, kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (17/12/2020).

Menurut Agus, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo telah melakukan berbagai upaya agar ketersedian air di Wonogiri surplus. Hal itu dilakukan dengan banyaknya pembangunan infrastruktur berupa waduk, irigasi, penampungan air hujan dan lain sebagainya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Anggapan Wonogiri daerah kekeringan akan kami hilangkan. Wonogiri akan menjadi daerah surplus air dengan adanya infrastruktur yang ada, terlebih nanti saat Waduk Pidekso sudah mulai beroperasi," kata dia.

Tabrak Lari Terjadi di Depan Mal Solo Square, 1 Orang Meninggal

Salain membangun Waduk Pidekso, menurut dia, salah satu langkah komitmen menjadikan Wonogiri surplus air yakni dengan banyaknya memperbaiki saluran irigasi. Pada Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) 2020, Wonogiri mendapat kuota paling banyak, yakni 42 perkumpulan petani pemakai air (P3A) Desa/Kelurahan.

Salah satu pertimbangan Wonogiri mendapat kuota banyak karena menurut Agus, Pemkab Wonogiri telah berhasil membantu Kementerian PUPR dan BBWS Bengawan Solo dalam proses pengerjaan Waduk Pidekso.

"Bupati Wonogiri telah membantu kami. Dalam pembangunan Waduk pidekso, beliau turun langsung untuk sosialisasi dengan masyarakat. Selama digarap hingga sekarang tidak ada masalah dan korupsi. Maka ketika beliau mengajukan, kami terima dan kami tambahi," ungkap dia.

Wisata

Ia mengatakan, Wonogiri juga akan mengembangkan wisata atau penataan lanskap Waduk Gajah Mungkur (WGM). Saat ini baru proses peninjauan. "Tahun depan [2021], sudah bisa dimulai. Wonogiri akan punya ikon baru. Kalau di Solo seperi Bendungan Karet Tirtonadi. Bisa digunakan untuk joging, jalur sepeda dan wisata malam," ujar dia.

Pihak BBWS, kata dia, tidak mempermasalahkan lahannya jika dipakai untuk pengembangan wisata. "Wonogiri ini memang istimewa. Untuk proyek penataan lanskap WGM, saya ditelfon langsung oleh Pak Mentri PUPR," kata dia.

Sehari, 4 Pasien Positif Covid-19 di Sragen Meninggal

Lebih jauh, Agus menuturkan bahwa progres pembangunan Waduk Pidekso saat ini sudah mencapai 80 persen. "Tahun depan sudah bisa diresmikan. Pengoperasiannya paling lambat 2022. Bapak Presiden waktu itu sudah mau meninjau perkembangan pembangunan. Namun karena pandemi Covid-19 tidak jadi," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya