Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Sebelumnya, lampu tersebut hanya berfungsi sebagai lampu peringatan (warning light) selama dua bulan. Hal itu dilakukan karena menunggu proses pembangunan underpass Makamhaji selesai. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, persimpangan tersebut menjadi jalur alternatif menuju Solo, Kartasura dan Sukoharjo sehingga cukup padat kendaraan yang melintas. “Sudah dinyalakan dan enggak ada masalah,” kata dia kepada Solopos.com.
Pihaknya menyiapkan seorang petugas untuk memantau dan mengevaluasi kondisi lalu lintas di persimpangan tersebut selama sepekan. Petugas tersebut berjaga dari pagi hingga sore.
Menurut seorang warga, Denny Fachrul Mubachtiar, 25, lampu tersebut sudah lama tidak dinyalakan. Padahal jalur tersebut dinilai sangat padat kendaraan dan rawat kemacetan. “Ya seharusnya memang dinyalakan, soalnya kan jalannya ramai banget. Apalagi kalau pagi jam berangkat sekolah dan sore waktu pulang kerja,” ungkap warga Mutihan RT 003/RW 012, Sondakan, Laweyan tersebut.
Sementara itu, tahun ini Dishubkominfo menganggarkan dana Rp200 juta untuk pemeliharaan 55 traffic light di Solo. Menurut Yosca, perbaikan tersebut menyangkut masalah teknis di lapangan. Yosca menambahkan ada beberapa sebab traffic light mengalami kerusakan, antara lain konsleting karena getaran, tegangan listrik turun, faktor cuaca yang ekstrem seperti hujan dan usia alat yang sudah tua. “Selama ini, kalau ada yang rusak langsung diperbaiki. Jadi kami bergerak cepat,” terangnya.
Selain pemeliharaan, tahun ini Dishubkominfo bakal mengganti traffic light pada dua titik, yakni Persimpangan Kawatan, Jl Honggowongso dan Persimpangan SMA Muhammadiyah 2 Solo. Hal itu dikarenakan lampu sudah cukup tua dan sering macet.