SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

[SPFM], Rencana pembangunan mal di bekas lahan Pabrik Es Sari Petojo, membuat hubungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Solo kian panas. Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo berkeras dengan niatnya untuk melanjutkan rencana pembangunan, sementara sejumlah elemen masyarakat di Kota Solo juga tegas menolak pembangunan mal. Gubernur ingin membangun mal karena lahan Pabrik Es Pari Petojo hanya membebani anggaran dan tak produktif, sementara Walikota Solo tetap pada komitmennya untuk tidak membangun mal terlebih dahulu karena jumlah supermarket di kota ini dinilai sudah terlalu banyak. Maka dari itu, muncul wacana kalau toh pembangunan mal tak bisa dihindari sebaiknya dibangun di Solo bagian utara.

Dalam berbagai kesempatan Bibit mengatakan rencana pembangunan jalan terus. Dalam sebuah kesempatan di Sambung Macan Sragen  dia sempat berujar, “Solo itu milik siapa?.  Solo itu ada di wilayah mana ?”. Namun, seiring pernyataan gubernur, reaksi penolakan tak kalah kerasnya. Bahkan, beberapa elemen masyarakat Solo melaporkan gubernur ke polisi.

Hubungan ini terus meruncing, bahkan mengarah ke sesuatu yang bisa dikatakan sebagai serangan pribadi. Dalam wawancara dengan harian terbitan ibukota Hari Minggu lalu, guburnur mengatakan Walikota Solo itu bodoh. Kontan saja pernyataan ini suasana yang panas kian membara.

Menanggapi hal ini, Walikota Solo Joko Widodo mengatakan, dirinya memang bodoh, karena itu bisa dipilih sampai dua kali sebagai walikota. Memang, dalam hal ini ada muncul pernyataan yang berupaya mendinginkan situasi, termasuk upaya untuk menata kembali rencana pembanguan yang sebelumnya sudah tersusun.

Nah, dalam situasi seperti ini, kepada siapakah seorang pejabat publik dalam hal ini walikota harus patuh ? Kepada masyarakat yang memilihnya, kepada gubernur yang notabene pejabat di atasnya? Atau kepada partai politik yang mengusungnya ? Pantaskah seorang gubernur mengatakan bodoh? Bagaimana ada melihat gaya bicara pejabat sekarang?

Pendapat dan komentar Anda bisa disampaikan saat Dinamika 103 edisi Selasa  (28/6) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367. [SPFM/ary]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya