SOLOPOS.COM - Sejumlah orang tua siswa baru menemani anak mereka saat hari pertama masuk sekolah di SD Negeri 02 Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Senin (15/7). Sebagian siswa baru kelas 1 harus dibujuk dan ditemani orang tua mereka untuk beradaptasi di sekolah baru.

Solopos.com, KARANGANYAR - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menegaskan sektor pendidikan atau sekolah merupakan bidang yang perlu kecermatan dalam menerapkan strategi sebelum diterapkannya simulasi era kenormalan baru. Hal ini lantaran sektor tersebut nantinya akan melibatkan ribuan pelajar yang berusia sangat muda.

Mau Rapid Test Mandiri dan Bikin Surat Sehat di RSUD Karanganyar? Siapkan Rp440.000!

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal tersebut diungkapkan oleh orang nomor satu di Karanganyar itu ketika diwawancarai oleh wartawan melalui media daring Kamis (28/5/2020). Menurutnya, Pemkab Karanganyar saat ini masih melalukan evaluasi setiap hari terkait pemulihan berbagai sektor menuju kenormalan baru termasuk pendidikan. Berbagai wacana dan metode menurutnya masih dalam proses pencermatan agar sektor pendidikan dapat berjalan lancar di era kenormalan baru.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami masih memikirkan nanti metode untuk anak sekolah seperti apa. Kami juga masih menunggu kebijakan dari pusat itu seperti apa untuk pola anak sekolah nanti. Karena ini menyangkut ribuan anak yang akan kembali beraktivitas di sekolah. Makanya harus cermat,” beber Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Karanganyar tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Tarsa, mengaku masih belum ada keputusan final termasuk wacana pola masuk sekolah yang akan disistem sif. Rapat terkait hal tersebut masih dilakukan pada Kamis (28/5/2020) untuk mencermati metode masuk sekolah ketika menuju kenormalan baru.

Simulasi New Normal Pasar di Karanganyar, Ini Paling Sulit Diterapkan

“Masih belum ada keputusan final untuk metodenya. Kami masih merapatkan yang mana yang cocok untuk diterapkan menuju kenormalan baru,” kata dia.

Sekolah di Karanganyar Siapkan Strategi

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP N 2 Karanganyar, Sumarni, mengatakan meskipun belum ada keputusan final terkait metode belajar di sekolah untuk kenormalan baru, pihaknya sudah menyiapkan strategi. Salah satunya mewajibkan siswa memakai masker di lingkungan sekolah, pengawasan kantin sekolah, dan gambaran untuk jumlah siswa per kelas maksimal 20 orang.

“Nanti kalau ada yang gak bisa beli masker atau lupa bawa kami siapkan untuk siswa. Kalau wacana masuk sif diberlakukan itu akan membantu kami karena gambaran yang kami miliki siswa dibatasi per kelas. Jadi bisa dipisah nanti pagi dan sore,” kata dia.

Persiapan New Normal, 234 Polisi di Karanganyar Patroli Disiplinkan Warga

Sebagai informasi, Pemkab Karanganyar mewacanakan untuk melakukan simulasi kenormalan baru di sektor pendidikan pada Juni nanti. Salah satu opsi yang direncanakan adalah membuat sistem masuk sekolah dengan cara sif (bergilir) pagi dan sore. Meskipun begitu, kebijakan masuk sekolah masih menunggu keputusan pemerintah pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya