Kenikmatan Cokelat Saat Lumer di Lidah...

Opera Chocolate (Ayu Prawitasari/Espos)

Bicara soal olahan biji kakao atau yang populer disebut cokelat memang tak akan ada habisnya. Rasanya yang manis dan melegakan begitu lumer di lidah membuat banyak orang terutama kaum hawa tergila-gila padanya. Begitu dicintainya cokelat hingga membuat banyak chef di sejumlah restoran, toko roti maupun kafe di Kota Bengawan tertarik mengembangkan berbagai resep olahan cokelat dalam aneka cake nan menggoda. Beberapa di antaranya adalah Toko Roti Tsabita, Food Division Hypermat serta Narendra Restauran di Hotel Sunan Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai salah satu produk unggulan, Chef Miftahudin sebagai penanggung jawab pastri khususnya chocolate cake di Toko Roti Tsabita terus mengembangkan kreasinya. Bila di awal Tsabita hanya menyajikan Opera serta Fair Chocolate, kini muncul lagi dua kue cokelat kreasi terbaru rumah roti tersebut yakni Swiss Chocolate serta Devil Chocolate. Soal bentuk, dengan berbagai miniatur unik dari cokelat sebagai ornamen membuat pandangan mata susah lepas darinya. Tak jarang bahkan diakui Udin banyak pembeli yang sayang apabila memakannya.

Tengok saja penampilan devil chocolate dengan miniatur tongkat serupa tongkat sihir dengan background kipas besar di sejumlah sudutnya. Benar-benar membuat chocolate cake tersebut begitu menarik. Penampilan opera chocolate pun tak kalah menggoda dengan deretan not balok dari cokelat putih di dasaran kue ditambah miniatur tugu musik di atasnya. Selanjutnya apabila Anda ingin membayangkan putihnya butiran salju yang menutup tanah, cukup memandang kreasi Swiss Chocolate.

Bagaimana dengan soal rasa? Meski cokelat memiliki rasa khas namun berbagai campuran olahan mulai dari terigu, susu, sirup, gula hingga telur membuat masing-masing cake memiliki citra rasa berbeda. Swiss chocolate misalnya, walau terasa manis namun rasa manis cokelatnya sudah bercampur dengan olehan lain seperti susu dan sirup. Lain dengan devil chocolate yang rasa manis cokelatnya begitu legit karena tiga campuran cokelat olahannya yakni cokelat garnish, compound hingga ganache. Opera chocolate juga menyajikan rasa unik dengan rasa campuran cokelat serta kopinya.

Karena termasuk kreasi rumit, menurut Udin,  jangankan pembuat kue, masyarakat awam akan kesulitan ketika membuatnya. Untuk menghasilkan kreasi dan rasa sempurna, Udin mengaku bahkan perlu waktu dua hari untuk menyiapkan bahan-bahan termasuk membuat ganache cair.
Tak berbeda dengan koleksi kue cokelat di Toko Roti Tsabita, Food Division di Hypermat Solo Grand Mall juga menyajikan beberapa produk cokelat unggulannya, antara lain chiffon chocolate cake, mud cake, ballerina chocolate cake serta banyak lagi kue cokelat lainnya

Soal rasa, menurut Department Manager Food Service Hypermat Solo Grand Mall, Aris Yunianto, mud chocolate boleh dibilang yang menjadi rajanya. Sebab campuran cokelat yang digunakan pada mud chocolate cake sangat banyak dibanding kue cokelat lainnya walau apabila dilihat dari sisi tampilan kurang begitu menarik karena hanya berupa kue berbentuk bundar ditambah siraman sirup serta cokelat putih di atasnya.

Mengenai tampilan, diakui Aris, ballerina chocolate cake-lah yang paling mampu menarik perhatian. Cakenya yang full tertutup cokelat siram ditambah desainnya yang sangat feminim berupa rok balerina yang mengembang dari serutan cokalet dekor membuat banyak pengunjung tertarik untuk membelinya. Tambahan ornamen lain berupa serutan keju atau cerry merah di atas gundukan gula menambah keindahan kue berdiameter 15 centimeter (Cm) tersebut.

Dome Cake (Ayu Prawitasari/Espos)

Tak mau kalah, Narendra Restaurant di Hotel Sunan Solo baru-baru ini juga me-launching dua kreasi kue cokelatnya yang terbaru yakni chocolate dome cake serta white mouse cake. Dibuat dengan tingkat kerumitan yang tinggi, penampilan cokelat dome serta white mouse benar-benar spektakuler. Berbagai buah mulai dari anggur, strawberry hingga belahan mangga ditata untuk menghiasi dasatan kue yang berlapis full cokelat tersebut.