SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kendi hingga gunung berapi mampu memukau pengunjung

Pengunjung mengamati beberapa karya siswa Al Azhar Syifa Budi Solo dalam kegiatan Pameran Hasil Karya Anak dan Alat Peraga Edukatif bertajuk Karyaku Untuk Bangsa, di Balai Soedjatmoko TB Gramedia Solo, Minggu (10/5). Pameran tersebut akan digelar hingga Selasa (12/5)

Beragam karya anak Play Group (PG), SD dan SMPAl Azhar Syifa Budi terpajang di Balai Soedjatmoko. Karya tersebut dibalut dalam pameran bertema Karyaku Untuk Bangsa yang berlangsung dari Kamis-Selasa (7-12/5). Di bawah bimbingan Budi Jatmiko dan Rahmat Priyadi, para murid mampu menghasilkan ratusan karya menarik yang terbuat dari beraneka bahan. Pameran itu, menghadirkan karya dengan berbagai bahan seperti krayon, kertas krayon, pensil, biji-bijian, cat minyak, kanvas, styrofoam atau gabus, anyaman bambu, kardus, tanah liat, dan lain-lain.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Pada pameran tersebut, sebagian besar peserta menampilkan berbagai lukisan dengan media yang bervariasi, mulai dari kertas krayon, kanvas, biji-bijian, maupun styrofoam. Lukisan yang paling menonjol adalah lukisan kolase biji-bijian karya play group B. Dengan bahan berbagai biji-bijian seperti, biji bunga matahari, beras merah, biji jagung, dedaunan, dan kacang hijau, mampu disulap menjadi lukisan pemandangan

Ekspedisi Mudik 2024

alam yang menarik.

Di samping berbagai lukisan, ada pula berbagai kreasi tiga dimensi dari bahan tanah liat seperti kendi, vas bunga, gerabah, topeng, dan lain-lain. Karya-karya tersebut tampil dalam balutan berbagai warna meriah, sehingga membuat kreasi tanah liat tersebut terlihat atraktif. Tidak hanya itu, dipamerkan juga bentuk kreasi alat peraga edukatif seperti uji coba meletusnya gunung berapi. Pemeran ini cukup menggunakan peralatan seperti, miniatur gunung berapi, asam cuka, dan soda kue. Perpaduan antara soda kue dan asam cuka yang dimasukkan ke dalam lubang gunung berapi mampu menampilkan peristiwa seperti layaknya gunung meletus.

Salah satu murid SD Al Azhar Syifa Budi , Syahrani, terlihat meletakkan cairan asam cuka dan soda kue ke dalam lubang gunung. Tak lama kemudian, ia bersorak kegirangan manakala melihat keluarnya cairan

dari lubang gunung yang disertai dengan percikan-percikan kecil. ”Hore! Akhirnya gunungnya mengeluarkan lahar,” teriaknya senang. Sementara itu, perwakilan panitia, Roni Maharani mengatakan perbedaan bahan dan media dalam lukisan itu mencerminkan perbedaan tingkat kelas atau umur dari siswa.

Misal, karya siswa Play Group untuk melukis cukup menggunakan krayon, kertas, pensil, dan sebagainya. Bagi siswa SD, lebih menggunakan media kanvas, cat minyak, styrofoam, kardus, dan lain-lain. Sedangkan untuk siswa SMP menggunakan bahan tanah liat, anyaman bambu, dan lain-lain. ”Sesuai dengan tingkatan studinya, berbagai kreasi ini menampilkan kedalaman imajinasi mereka masing-masing,” tuturnya.

Oleh : Moh Khodiq Duhri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya