SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kendati Maret lalu Kota Solo mengalami deflasi sebesar 0,24% yang disebabkan mulai menurunnya harga sejumlah komoditas, pada April ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo justru akan memperketat pengawasan dan pengendalian terhadap harga barang menjelang masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, Toto Desanto, mengingat ada prediksi pada masa-masa Pilkada barang-barang akan terjadi pergerakan harga yang relatif lebih tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Yang jelas, bulan ini pemantauan akan lebih efektif terutama kalau sudah memasuki masa kampanye. Sementara, untuk Maret kemarin agenda menjelang Pilkada memang belum memberikan pengaruh yang besar terhadap inflasi Kota Solo,” tuturnya saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (5/4).

Terkait deflasi Kota Solo 0,24%, Toto mengatakan, penyumbang terbesar deflasi adalah bahan makanan sebesar 1,8%. Terutama dari penurunan harga beras. Meskipun harga beras hanya turun sekitar Rp 500 per kilogram atau mengalami perubahan harga sekitar 5,051% tetapi angka konsumsi dari masyarakat cukup tinggi sehingga andil inflasinya cukup tinggi berkisar 0,327%.

Penyumbang deflasi terbesar lainnya adalah cabai rawit dan cabai merah, masing-masing 0,14% dan 0,13%. Di mana, keduanya mengalami penurunan harga yang sangat signifikan yakni 40,65% dan 43,63%.

Dengan posisi deflasi pada Maret kemarin, maka inflasi tahun kalender Kota Solo bisa dikendalikan pada angka 0,68%. Angka ini berada di bawah inflasi tahun kalender nasional sebesar 0,99%.

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya