SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO—Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Jawa Tengah, mengharapkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dari empat kabupaten di wilayah eks Keresidenan Banyumas saling berkomunikasi dan berkoordinasi dalam mengendalikan inflasi.

“Oleh karena itu, kami menggelar kegiatan ‘Capacity Building’ selama dua hari dengan melibatkan empat TPID yang berada di bawah koordinasi BI Purwokerto untuk menyamakan persepsi terkait dengan pemahaman inflasi serta terbentuk koordinasi,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Rahmat Hernowo seperti dikutip Antara, Kamis (18/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hernowo mengatakan hal itu kepada Antara usai kegiatan “Capacity Building” yang diikuti TPID dari Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam kegiatan tersebut, keempat TPID tersebut diajak melakukan studi banding dengan TPID Yogyakarta yang meraih predikat juara nasional dalam pengendalian inflasi pada tahun 2013 serta mengunjungi klaster budi daya tanaman cabai binaan BI Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo.

Lebih lanjut Hernowo mengatakan bahwa dalam pengendalian inflasi intinya menangani empat hal yang dikenal dengan sebutan “4K”, yakni kecukupan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi kepada masyarakat.

“Kalau ‘4K’ itu bisa dipenuhi, insya Allah inflasi dapat terjaga di masing-masing daerah,” katanya.

Ia mengakui bahwa secara historis, inflasi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pernah berada di bawah target nasional.

Akan tetapi, pada tahun 2012 dan 2013, kata dia, inflasi di Purwokerto berada di atas target nasional.

“Tahun ini, kami masih punya harapan bisa di bawah nasional. Akan tetapi, kita harus ikut irama nasional yang menargetkan 4,5 plus minus 1 persen. Jadi, kami secara eksplisit harus menyatakan bahwa itu (4,5 plus minus 1 persen, red.) target kita, karena sekarang kita menggunakan kerangka ‘Inflation Targeting Framework’,” katanya.

Dengan demikian, kata dia, pihaknya harus mengarahkan persepsi setiap orang bahwa inflasi yang ditargetkan sebesar 4,5 plus minus 1 persen.

Oleh karena itu, dia mengharapkan empat TPID di bawah koordinasi BI Purwokerto dapat mengadaptasi kinerja TPID Yogyakarta dalam rangka menekan inflasi di daerahnya.

“Secara umum sebetulnya apa yang dilakukan di Yogyakarta, di sini juga sudah dilakukan. Akan tetapi, ada satu keunikan di Yogyakarta yang rasa-rasanya dapat ditiru,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya