SOLOPOS.COM - Bangunan rumah milik Naqroni yang ada di Jl. Kalimantan akan dibongkar dan asetnya dikembalikan kepada Pemkot Madiun, Rabu (11/3/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, membangun lorong seni di atas saluran air di Jl. Perintis Kemerdekaan hingga Jl. Kalimantan kini tak lagi menemui kendala. Sebelumnya, masih adanya satu bangunan di atas saluran itu membuat rencana pembangunan lorong seni itu terhambat.

Si pemilik bangunan berukuran 6 meter x 12 meter itu, Naqroni, 60, bersedia membongkar secara mandiri. Bangunan yang kini digunakan sebagai warung kopi itu mulai dibongkar pada Rabu (11/3/2020).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Renovasi Alun-Alun Kota Madiun Telan Dana Rp1,7 Miliar

Ditemui saat pembongkaran, Rabu, Naqroni menceritakan bangunan itu ia dirikan pada 1996. Ia mengaku telah mendapat izin dari Pemkot Madiun saat itu. “Saat itu mau ada penilaian Adipura. Jadi bangunan ini untuk menutupi kawasan kumuh yang ada di belakangnya,” ujarnya.

Warga Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, itu hanya mendapatkan izin pembangunan dari Pemkot Madiun. Sedangkan asetnya tetap menjadi milik pemerintah. Dia mengaku sadar saat pemerintah menginginkan aset itu kembali, tentu harus dikembalikan. Tanpa ada ketegangan, karena memang itu bukan aset miliknya.

Naqroni mengaku mengeluarkan uang hingga Rp50 juta untuk membangun warung yang juga ia jadikan tempat tinggal. Sudah 23 tahun ia menempati bangunan tersebut.

Akhirnya, Persekama Madiun Comeback di Liga 3 Indonesia 2020

“Ini pernah jadi tempat berjualan satai, distro, dan sekarang warung kopi. Sudah 23 tahun memanfaatkan bangunan ini. Jadi, ini kan diminta oleh Pemkot, ya saya berikan. Karena memang ini milik pemerintah bukan milik saya,” ujarnya.

Untuk pembongkarannya, Naqroni mengaku melakukannya secara mandiri tanpa bantuan pemerintah.

“Paling nanti kalau mau bongkar pondasinya minta bantuan pemerintah. Kalau yang bagian atap dan tembok, saya sendiri bisa,” ujar dia.

Murah! Ini 5 Makanan Enak Khas Ponorogo, Di Bawah Rp10.000

Setelah steril dari bangunan. Rencananya, kawasan itu akan disulap jadi lorong seni yang bisa untuk memamerkan seluruh hasil kerajinan warga Kota Madiun.

Kepala Satpol PP Kota Madiun, Sunardi Nurcahyono, mengapresiasi langkah Naqroni yang secara sadar mengembalikan aset milik Pemkot. Dia berharap langkah ini bisa ditiru warga lain yang kini masih menggunakan aset Pemkot.

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan kawasan tersebut akan dimanfaatkan untuk lokasi wisata lorong seni. Lorong seni ini akan melengkapi kawasan wisata Sumber Umis yang ada di Jl. Pahlawan.

Kurangi Kesenjangan, 26 Desa di Ponorogo Jadi Sasaran PISEW

“Saya mengapresiasi kesadaran Pak Naqroni yang telah mau menyerahkan aset milik Pemkot. Aset milik Pemkot nantinya digunakan sebagai fasilitas umum,” kata dia.

Maidi menyebut saat ini masih banyak aset milik Pemkot yang dimanfaatkan warga untuk tempat tinggal maupun tempat usaha. Untuk itu, ia meminta kepada warga secara sadar bisa menyerahkan aset itu kembali ke Pemkot Madiun supaya bisa dimanfaatkan secara maksimal bagi kepentingan umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya