Solopos.com, SOLO–Sepeda motor menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Selain mudah digunakan, hemat bahan bakar, dimensi sepeda motor juga lebih kecil dibandingkan mobil. Sehingga sepeda motor lebih gesit saat melaju di jalanan.
Untuk menggunakan sepeda motor tentunya pengendara harus paham tentang aturan berlalu-lintas serta cara berkendara yang benar dan aman. Termasuk hal-hal yang mungkin terlihat sepele. Misalnya pada saat kendaraan berhenti, disarankan untuk menggunakan kaki kiri.
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Mengapa begitu? Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Alfian Dian Pradana, mengatakan saran ini bukan tanpa alasan. Yang pertama, karena sebagian sepeda motor dengan transmisi manual seperti jenis bebek menempatkan tuas pengereman roda belakang di kaki kanan, dekat dengan pijakan kaki atau footstep.
Pada saat pengeraman harus dilakukan pada roda belakang, maka kaki kanan yang akan bekerja. Sehingga kaki yang bertugas menyangga keseimbangan pengendara adalah kaki kiri. “Ketika kaki kanan melakukan pengereman, maka kaki yang digunakan untuk menyangga adalah kaki kiri,” ujarnya saat memberikan panduan seputar safety riding di Griya Solopos, Solo, Rabu (18/1/2023).
Kedua, lanjutnya, Indonesia menerapkan laju kendaraan di jalan pada lajur kiri. Sehingga ketika pengendara menepi, maka kendaraan lain akan melintas dari sebelah kanan.
Menurutnya, posisi kaki yang benar untuk menyangga pada saat itu adalah kaki kiri. Sebaliknya, jika kaki kanan yang digunakan untuk menyangga, maka posisi kaki akan melebar sehingga ada potensi kaki kita tersambar oleh kendaraan lain dari belakang.
“Kalau kaki kanan yang menyangga, maka kaki akan melebar dan ada kemungkinan terkena kendaraan lain yang melintas di sebelah kanan,” imbuhnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
